Oven Tembakau Warga Lombok Tengah Terbakar, Petani Rugi hingga Rp 60 Juta
Oven tembakau milik Amaq Lidya, warga Dusun Pengantap, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah terbakar, Rabu (4/8/2021).
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH -
Oven tembakau milik Amaq Lidya, warga Dusun Pengantap, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah terbakar, Rabu (4/8/2021).
Akibat kebakaran tersebut, pemilik oven mengalami kerugian sekitar Rp 60 juta.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Kapolsek Praya Timur, Polres Lombok Tengah Iptu Sayum menjelaskan, kebakaran pertama kali dilihat Amaq Ridwan (46), dan Alimuddin (45), warga desa setempat.
Keduanya kebetulan sedang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: 2.779 Peserta CPNS Lombok Timur Lolos Administrasi Rebutkan 509 Formasi, Ini Rincian Sainganmu!
Awalnya mereka melihat kepulan asap keluar dari oven tembakau dan melihat api sudah mulai menjalar.
"Kedua saksi lalu berteriak minta tolong saat melihat oven kebakaran. Seketika, warga sekitar berusaha memadamkan api," jelas kapolsek.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.30 Wita setelah satu unit pemadam kebakaran Kabupaten Lombok Tengah datang memberikan bantuan.

Iptu Sayum menyebutkan, kebakaran diperkirakan terjadi karena daun tembakau yang jatuh ke tungku.
Kondisi tiang penyangga tempat menggantung tembakau yang sudah tidak layak.
Sehingga dengan cepat api membakar oven tembakau beserta isinya.
"Isi oven tembakau yang terbakar tersebut sebanyak tujuh ton dan pengovenan sudah berlangsung selama dua hari," jelasnya.
Baca juga: 1.201 Pelamar CPNS NTB Tak Lulus Administrasi, Simak Cara Ajukan Sanggahan, Masa Sanggah 4-6 Agustus
Baca juga: PPKM Level 4 Mataram Diperpanjang, Wali Kota: Kondisi Kita Sudah Membaik
Atas kejadian tersebut, Iptu Sayum menghimbau petani tembakau lebih waspada dan hati-hati.
Terlebih di musim kemarau, insiden kebakaran mudah terjadi.
"Jangan sampai kejadian serupa kembali terjadi," katanya.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)