Corona di NTB
Covid-19 Varian Baru Lebih Mencemaskan, Perlukah NTB Lockdown?
Semua elemen di NTB harus ekstra waspada, kecepatan penularan Covid-19 varian delta terbukti dari banyaknya pejabat tertular saat di Kudus
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
”Semua daerah kan sekarang membatasi keluar malam dan berkumpul-kumpul,” katanya.
Baca juga: Soal Data Covid-19, Lombok Timur Terbaik dan Lombok Tengah Paling Amburadul
Lockdown, kata Eka, tidak semudah itu dilakukan meski menjadi salah satu cara mengendalikan virus.
Hal yang bisa dilakukan saat ini yakni mengurai pusat keramaian di seluruh daerah.
Pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro harus kuatkan lagi.
Di sisi lain, pantauan TribunLombok.com, destinasi wisata saat ini sudah banyak dibuka kembali.
Setiap akhir pekan selalu ramai dikunjungi warga.
Wisatawan lokal berkumpul di destinasi wisata menikmati akhir pekan.
Baca juga: Tracing Menurun, Wagub NTB Sentil Pemda Kabupaten Kota Soal Data Covid-19
Aktivitas masyarakat di pusat perbelanjaan pun demikian.
Termasuk bandara dan pelabuhan juga sudah kembali ramai.
Meski sudah diberlakukan wajib masker dan protokol kesehatan lainnya, tapi banyak warga yang abai.
Mengenai hal itu, Eka mengatakan, dengan perkembangan terbaru saat ini, Satgas Penanganan Covid-19 akan kembali memperketat pengawasan.
”Kemarin kita memang melandai kasusnya, tapi minggu ini kasusnya mulai naik,” ungkap Eka.
Minggu ini banyak daerah yang sebelumnya zona kuning sekarang kembali zona orange.
Bila sebelumnya di NTB lima daerah zona kuning dan lima daerah zona orange.
Sekarang tinggal Kabupaten Bima yang kuning. Selebihnya menjadi orange kembali.
Itu menadakan kasus Covid-19 kembali meningkat.
Bagi Eka, tidak ada cara lain mencegah penulran Covid-19 selain memperketat protokol kesehatan.
(*)