Perbaikan Fasilitas Publik Jadi Prioritas Pascabanjir di Bima

Perbaikan fasilitas publik yang rusak akibat banjir menjadi prioritas penanganan pascabanjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dok. Diskominfotik NTB
BANTUAN: Bantuan paket sembako dari Presiden RI didistribusikan untuk  korban banjir di Kabupaten Bima, NTB. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA – Perbaikan fasilitas publik yang rusak akibat banjir menjadi prioritas penanganan pascabanjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

”Gubernur NTB meminta kami berkoordinasi dan sinergi dengan Pemkab Bima dan satgas untuk mengawal bantuan dengan baik, dan segera memperbaiki berbagai fasilitas publik pascabanjir," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi NTB Zainal Abidin, di kantor Bupati Bima, Minggu (10/4/2021).

Banjir di Kabupaten Bima menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan sosial, diantaranya 49 fasilitas pendidikan, 29 fasilitas kesehatan, 25 fasilitas ibadah, 30 perkantoran, 1 embung dan 5 ruas jalan.

Kemudian 3 jembatan beton rusak berat, 10 buah jembatan rusak ringan, dan 2 jembatan gantung rusak berat.

Banjir yang terjadi Jumat (2/4/2021) itu juga menyebabkan kerusakan pada area pertanian sebanyak 4.415 hektare (Ha), tambak 1,112,5 Ha, ternak 8.522 ekor, rumah garam 59 buah, dan irigasi 56 unit.

PASCABANJIR: Air di rumah warga pascabanjir Kabupaten Bima sudah surut dan warga telah membersihkan lumpur bekas banjir. (Dok. BPBD NTB)
PASCABANJIR: Air di rumah warga pascabanjir Kabupaten Bima sudah surut dan warga telah membersihkan lumpur bekas banjir. (Dok. BPBD NTB) (Dok. BPBD NTB))

Juga kerusakan rumah warga, diantaranya 363 rumah rusak berat, rusak sedang 2.542 buah, dan rusak ringan 2.642 buah rumah.

Kerugian harta benda per tanggal 11 April 2021 pukul 18.00 Wita ditaksir Rp 680 Miliar.

Dana perbaikan rumah dan fasilitas umum saat ini tengah diusulkan ke BNPB.

Baca juga: 17 Truk Sembako dari Presiden Jokowi Dikirim untuk Korban Banjir Bima

Zainal Abidin menambahkan, proses distribusi bantuan dan penanganan berbagai fasilitas publik berjalan dengan baik dan lancar.

Tim BPBD Provinsi NTB sudah berada di Bima sejak awal untuk melakukan pendataan dan assessment.

”Hingga sekarang bersama BPBD Kabupaten Bima dan Satgas terus bersama mengupdate data,” katanya.

Ada dua posko dalam penanganan bencana alam banjir Bima.

Posko Logistik yang berada di kantor BPBD Kabupaten Bima dan posko induk di kantor Bupati Bima.

”Setiap bantuan logistik yang masuk langsung kita data dan distribusikan. Termasuk bantuan Presiden RI berupa 17 truk berisi 13.000 paket sembako untuk korban banjir," kata Zainal.

Baca juga: Bagi-bagi Bantuan, Menteri Sosial Risma Dikerumuni Korban Banjir Bima

Ia menjelaskan, bencana alam yang melanda Kabupaten Bima awal April itu merupakan bencana hidrometeorologi.

Ada 3 bencana yang terjadi sekaligus, yaitu bencana longsor di Kecamatan Parado.

Bencana abrasi pantai yang diakibatkan cuaca ektrem di wilayah pesisir Desa Sangiang, Kecamatan Wera.

Kemudian bencana banjir yang merendam 6 kecamatan yaitu, Kecamatan Monta, Belo, Bolo, Palibelo, Woha, dan Kecamatan Madapangga.

Dari 6 kecamatan tersebut, 1 kecamatan hanya terpapar di area pertanian yaitu Kecamatan Belo.

Baca juga: Empat Hari Pascabanjir Bandang Bima, Listrik di 26 Desa Kembali Normal 

Kemudian di Kecamatan Palibelo yang terpapar area pertanian hanya di dua desa. Tapi tidak signifikan seperti 4 kecamatan lainnya.

Sedangkan di 4 kecamatan yang terpapar cukup parah banjir menggenangi 45 desa. Dampaknya 10.185 kepala keluarga (KK) dan 31.369 jiwa terendam banjir.

Dua orang warga meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Berita soal banjir bandang di Bima.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved