Penangkapan Terduga Teroris di Bima
Bakesbangpoldagri NTB Sebut Ada 100 Anggota Kelompok Ekstremis di Bima
Daerah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) selalu menjadi langganan lokasi penangkapan terduga teroris.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
”Kita melalukan pendekatan terhadap orang per orang atau kelompok yang menurut mapping kita terindikasi ke sana (kelompok ekstremis),” katanya.
Pemerintah berupaya mengubah pemahaman mereka yang kritis, ekstrem, radikal, dan cenderung memaksakan pahamnya diterapkan orang lain.
Karena cenderung memaksakan pemikirannya, kegiatan kelompok ini dikhawatirkan dapat memicu perpecahan bangsa.
”Serta dapat mengancam keutuhan dan kesatuan NKRI,” katanya.
Baca juga: BP2MI Serukan Perang Melawan Mafia Perdagangan Orang di NTB
Selain mengirim utusan untuk mengubah pandangan mereka.
Pemprov NTB juga membantu untuk pemulihan ekonomi mereka.
”Bantuan stimulus ekonomi kami berikan agar mereka bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik,” katanya.
Meski disebut kelompok ekstremis, namun mereka tetap warga negara Indonesia yang perlu mendapat perhatian.
Jika salah seorang diantara mereka ditangkap karena diduga terlibat teror, pemerintah tidak ikut campur ke ranah itu.
”Kalau sudah ada kejadian atau aksi (teror) itu ranahnya aparat penegak hukum,” katanya.
Demikian halnya dengan lima orang yang ditangkap Densus 88 Anti Teror di Bima, Wahib menyerahkan sepenuhnya ke aparat kepolisian.
Berita terkait terorisme di NTB lainnya.
(*)