Kisah Warung Makan Viral, Habis Bayar Rp 5.000 Tapi Kalau Tidak Habis Bayar Rp 7.000

Inilah kisah di balik warung makan viral, kena denda kalau pelanggan tak habiskan makanan

Editor: wulanndari
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Suasana Warung Makan Pak Rudy yang viral karena bayar Rp 5.000 tapi tak habis bayar Rp 7.000 di Godean RT 01 RW 15 Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (4/2/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNLOMBOK.COM, SUKOHARJO - Inilah kisah di balik warung makan viral, kena denda kalau pelanggan tak habiskan makanan.

Baru kali ini ada sebuah warung makan yang super lengkap sanjiannya, tetapi bikin isi dompet tak meronta-ronta.

Bagaimana tidak, ada aturan unik bagi para pembelinya di sebuah Warung Pak Rudy di Godean RT 01 RW 15 Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

Makan khusus nasi sayur berbagai jenis macamnya hanya dibanderol Rp 5.000 saja, tetapi jika tidak habis justru 'didenda' jadi Rp 7.000 per porsi.

Sosok Rudiyanto yang viral karena bayar Rp 5.000 tapi tak habis bayar Rp 7.000 di Godean RT 01 RW 15 Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (4/2/2021).
Sosok Rudiyanto yang viral karena bayar Rp 5.000 tapi tak habis bayar Rp 7.000 di Godean RT 01 RW 15 Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (4/2/2021). (TribunSolo.com/Ilham Oktafian)

Reputasi Rinto Sabua Bos Preman Gorontalo Rusak setelah Menangis Minta Ampun di Depan Polisi dan TNI

Dalang Ki Anom Subekti, Istri, dan Dua Anaknya Ditemukan Tewas, Polisi Temukan Tanda Penganiayaan

Bagaimana kisahnya?

Meski jauh dari pusat kota karena di perbatasan Kota Makmur, tetapi warung ini begitu ramai pembeli.

Tak ayal, warung makan dengan aturan unik ini langsung viral di media sosial.

Sang pemilik, Rudiyanto (45) menuturkan jika warung makan yang ia rintis sejak tahun 2002 itu tak langsung memberlakukan aturan tersebut.

Mulanya, pria lulusan STM itu merasa prihatin dengan pembeli yang tak menghabiskan menu makan.

"Kalau pakai aturan ini dari tahun 2007, dulu itu pembeli datang kesini tidak menghabiskan makanan," jelas dia kepada TribunSolo.com, Kamis (4/2/2021).

"Saya prihatin sekaligus kasihan dengan yang mencuci piring," paparnya membeberkan.

Selain itu, sambung Rudy ada nilai keagamaan yang ia junjung, yakni dengan tidak membuat makanan dihambur-hamburkan.

"Saya menauladani sunnah Rasulullah, kalau habis insyallah barokah dan kalau tidak habis itu mubazir," ujarnya.

Rudy menegaskan jika yang ia berlakukan tersebut bukan denda, melainkan tolak ukur pembelinya.

Adapun setiap porsi nasi sayur dibenderol Rp 5.000 saja.

Suasana Warung Makan Pak Rudy yang viral karena bayar Rp 5.000 tapi tak habis bayar Rp 7.000 di Godean RT 01 RW 15 Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (4/2/2021).
Suasana Warung Makan Pak Rudy yang viral karena bayar Rp 5.000 tapi tak habis bayar Rp 7.000 di Godean RT 01 RW 15 Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (4/2/2021). (TribunSolo.com/Ilham Oktafian)

Sementara jika pembeli menambah lauk lain-lain tetap dihitung berbeda, misalnya antara tempe, ayam hingga kerupuk.

Mengingat harga lauk-pauk antara jenis satu dengan lainnya berbeda.

"Kalau habis berarti ngambilnya sedikit dan bayarnya Rp 5.000, kalau tidak habis berarti ngambilnya banyak berarti bayar Rp 7.000," terangnya.

Cut Meyriska Disebut Sedang Hamil Anak Kedua, Istri Roger Danuarta: Jarak Dekat Gak Masalah

Kades di Rembang Dituduh Selingkuh dengan Istri Orang, Mobil Dirusak Ternyata Salah Paham

Anwar Sanjaya Singgung Perselingkuhan, Hubungannya dengan Ayya Renita Kiki Ikatan Cinta jadi Sorotan

Para pembeli sendiri, lanjut Rudy tak mempermasalahkan dengan aturan tersebut.

"Respon pembeli positif, selain mengamalkan sunnah Rasullullah mereka juga mengaku kasian dengan yang cuci, di sini kan dapur warungnya kelihatan jelas, maklum dapur kampung hehe," katanya terkekeh.

Adapun warung makan miliknya buka dari hari Senin sampai Sabtu mulai pukul 07.30 WIB hingga 14.00 WIB.

Untuk menu makannya tersaji 21 jenis, mulai dari garangasem, rica-rica, pecel, bothok hingga aneka jenis menu ayam.

Omset Naik

Rudy mengaku jika warung makan miliknya kebanjiran berkah semenjak viral di media sosial karena aturan yang unik itu.

Dirinya mengaku bersyukur mengingat diluar sana, banyak kuliner yang tak seberuntung sepertinya sejak pandemi covid-19 menghantam.

"Alhamdulillah, semenjak viral beberapa bulan ini omzet naik 50 persen, dengan kondisi seperti ini (pandemi) saya bersyukur," terangnya.

Dirinya mengungkap keinginannya untuk membuka cabang di beberapa tempat.

Mengingat di tempatnya saat ini, para pegawai merasa kewalahan dengan animo pembeli yang datang sekitar 300 an orang perhari.

"Pengennya seperti itu, tapi ini masih dirembug," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul "Viral Warung Makan Pak Rudy di Sukoharjo : Habis Bayar Rp 5.000, Tak Habis Bayar Rp 7.000 Per Porsi"

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved