Liga 1 2020 Dibatalkan PSSI, Pelatih Persib Bandung: Kita Bisa Fokus ke Hal Lain yang Positif
Kompetisi Liga 1 dan 2 2020 akhirnya dibatalkan oleh PSSI karena kondisi kahar (force majeure) terkait adanya pandemi Covid-19.
Dikutip Tribunpalu.com dari laman ofisial Persib, dengan mengikuti jadwal tersebut beberapa kendala tahunan sepakbola Indonesia diharapkan tak lagi dirasakan, termasuk rekrutmen pemain asing akan lebih mudah jika mengikuti siklus sepakbola Eropa.
Teddy juga menilai dengan mengikuti kalender tersebut, semua klub punya kesempatan sama dalam mendapatkan pemain asing.
Tak hanya soal pemain, Teddy juga menilai pendaftaran tim ke kompetisi regional tingkat Asia akan menjadi lebih mudah dengan jadwal yang menyesuaikan kompetisi eropa
Sebab, batas pendaftaran ke AFC adalah November. Sedangkan kompetisi di Indoneaia berakhir Desember.

"Dengan mengikuti jadwal Eropa, kendala itu tak terjadi lagi. Itu yang tadi saya sampaikan perlu dianalisa dan dipikirkan untuk kebaikan sepakbola Indonesia ke depan. Kalau itu (opsi mulai Agustus), menjadikan sepakbola Indonesia lebih baik, oke kita putuskan Liga 2021-2022 mulai bulan Agustus," katanya.
Selain itu, kosongnya kompetisi antara Februari - Juli dinilai Teddy bisa digunakan untuk PT Liga Indonesia Baru maupun PSSI dan juga klub berbenah.
Madura United dan Persipura Sudah Bubar Duluan
Sebelum keputusan tersebut keluar, dua tim besar yakni Persipura Jayapura dan Madura United memilih untuk membubarkan diri.
Dari bumi Papua, tim Mutiara hitam terhitung sejak 6 Januari 2021, memutuskan untuk membubarkan tim.
Keputusan Persipura Jayapura membubarkan tim ini terpaksa dilakukan lantaran kondisi keuangan yang sulit.
Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano mengatakan, keputusan tim untuk bubarkan diri sudah dipikirkan secara matang dari jauh-jauh hari.
"Hari ini Rabu, 6 Januari 2020, Kami putuskan Persipura hentikan seluruh aktifitas," ujar Benhur Tomi Mano.
"Situasi finansial semakin sulit bagi kami untuk terus membayar gaji pemain, pelatih dan seluruh ofisial," kata Benhur Tomi Mano di Instagram resmi Persipura Jayapura.
Bank Papua yang tak mampu membayar sisa kontrak sebesar lima miliar rupiah menjadi pertimbangan Persipura Jayapura membubarkan tim.
"Hal ini karena Bank Papua sudah memastikan bahwa mereka tidak dapat membayarkan sisa kontrak yaitu 5 Miliar, jadi terhitung sejak kompetisi terhenti bulan maret tahun lalu," tutur Benhur.