Mesin Sriwijaya Air Diduga Masih Hidup sebelum Membentur Air, Budhi Muliawan: Pasti Ada Sesuatu
Budhi Muliawan menanggapi statemen KNKT soal mesin Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga masih hidup sebelum membentur ke air
TRIBUNLOMBOK.COM - Budhi Muliawan menanggapi statemen KNKT soal mesin Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga masih hidup sebelum membentur ke air.
Mesin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diduga masih hidup sebelum membentur air.
Mantan Dirjen Perhubungan Udara Budhi Muliawan menyebut ada penyebab lain dari insiden tersebut.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar perairan kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Sampai saat ini, belum ada statement resmi terkait penyebab Sriwijaya Air SJ 182 ini jatuh.
"Kerusakan pada fan blade menunjukkan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan. Hal ini sejalan dengan dugaan sistem pesawat masih berfungsi sampai dengan pesawat pada ketinggian 250 kaki," kata Ketua KNKT Soerjanto, dikutip dari Kompas.com, Senin (11/1/2021).
Hal ini mendapatkan tanggapan dari Mantan Dirjen Perhubungan Udara Tahun 2007-2009, yakni Budhi Muliawan Suyitno.
Menurut Budhi, ada penyebab lain yang menyebabkan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ini jatuh mendadak.
Baca juga: Gubernur NTB Suntik Vaksin Perdana Besok, Dinas Kesehatan ‘Screening’ 20 Orang
Baca juga: Video Suasana Dalam Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Sempat Direkam Penumpang sebelum Take Off
Baca juga: Kisah Sarah, Namanya Masuk Penumpang Pesawat Sriwijaya SJ182 Tapi Masih Hidup, Ini Fakta Sebenarnya
Baca juga: Tim Penyelam Temukan Handphone hingga Sejumlah KTP Korban Sriwijaya Air SJ 182
"Jika sesuai keterangan dugaan KNKT engine masih hidup, berarti ada hal lain yang menyebabkan pesawat ini jatuh mendadak," ujar Budhi kepada Tribunnews, Rabu (13/1/2021).
Namun, Budhi menambahkan keterangan KNKT ini masih terlalu dini untuk disimpulkan.

"Masih dini kalau menyatakan bahwa engine masih hidup, karena ada kemungkinan Auxiliary Power Unit (APU) mengambil alih," ungkap Budhi yang juga mantan Menteri Perhubungan (Menhub) periode kepemimpinan Gus Dur.
Diketahui, radar pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ini hilang hanya dalam hitungan detik.
"Bisa melihat dari flight radar secara kasar ya, kurang dari 1 menit udah nyebur ke laut, pasti ada sesuatu yang tiba-tiba."
"Sehingga, pilot pun tidak sadar apa yang terjadi," tutur Budhi.
Baca juga: Jaket Minnie Mouse Masih Utuh di Tengah Serpihan Sriwijaya Air SJ 182, Yumna Masih Belum Ditemukan
Baca juga: Berawal Kenalan Lewat Facebook, Pemuda 20 Tahun Bawa Kabur Siswi Kelas 6 SD Lalu Dirudapaksa

Budhi mengatakan biasanya jika pilot sadar adanya kerusakan pada pesawat, sang pilot akan memberikan peringatan kepada penumpang.