WASPADA LONGSOR NTB, Ini 21 Titik Rawan Longsor di Lombok dan Sumbawa
Potensi longsor bisa terjadi di mana saja, namun dari pengalaman BPBD Provinsi NTB menangani bencana longsor, ada 21 daerah paling sering longsor
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Potensi bencana longsor cukup tinggi pada musim hujan.
Bencana ini bisa terjadi setiap waktu.
Warga pun harus ekstra waspada, terutama saat melintasi daerah tebing pegunungan.
"Kami mengingatkan warga selalu waspada ketika cuaca tidak menentu saat ini ," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H Ahmadi, Senin (30/11/2020).
Baca juga: Awas Longsor Tebing Pegunungan, 2 Pengendara Motor Tewas Tertimpa Batu Longsor di Dompu
Potensi longsor bisa terjadi di mana saja, namun dari pengalaman BPBD Provinsi NTB menangani bencana longsor, ada 21 daerah paling sering mengalami longsor.
Di Pulau Lombok, daerah rawan ada di wilayah Kecamatan Sekotong, jalur Gunungsari-Pusuk, Kabupaten Lombok Barat.
Tonton Juga :
Wilayah Kecamatan Pemenang, jalur menuju Bayan, Gangga, Sajang, Kabupaten Lombok Utara.
Kemudian Sembalun, Pringgabaya, Lenek, Ijobalit, Korleko, di Kabupaten Lombok Timur.
Sementara di Pulau Sumbawa, daerah rawan ada di jalur Semongkat, Lunyuk, Baturotok, Batu Dulang, Jereweh, tanjakan Nanga Tompu, Kadindi-Tambora, Kawinda Toi, Kecamatan Sape, dan Parado.
Baca juga: 3 Tiang Listrik Roboh Akibat Longsor di Lombok Diperbaiki, 2 Lainnya Terkendala Sulitnya Medan
"Lokasi longsor tersebar tapi ini yang cukup sering," ujar Ahmadi.
Khusus bagi warga yang tinggal di daerah pegunungan, mereka harus lebih waspada lagi.
Bila sedang terjadi hujan dan rumahnya di bawah lereng, sebaiknya warga tidak diam di dalam rumah.
"Pindah dulu sebentar untuk cari tempat lebih aman," imbuhnya.
Pengalaman beberapa tahun lalu, satu permukiman warga di Gunungsari Lombok Barat tertimbun longsor.

Semua orang saat itu berada di dalam rumah, sehingga ikut tertimbun.
"Jangan sampai terulang kembali seperti itu," katanya.
(*)