Libur Panjang Berpotensi Jadi Sumber Penularan Covid-19, Penjagaan Destinasi Wisata di NTB Longgar

Sementara di Pantai Tanjung Aan, Lombok Tengah penerapan protokol kesehatan lebih longgar. Hampir semua pengunjung tidak pakai masker.

TribunLombok.com/Sirtupillaili
WISATA: Beberapa orang pengunjung Pantai Loang Balok menikmati sunset, beberapa waktu lalu. Sebagian warga tidak pakai masker. 

Laporan wartawan Tribunlombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Libur panjang karena libur nasional dan cuti bersama berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Provinsi NTB.

Tempat-tempat wisata seperti pantai dan air terjun ramai dikunjungi warga, terutama pada pagi dan sore hari.

Sebagian pengunjung menggunakan masker, namun banyak juga warga tidak pakai maskser.

Terutama di pantai-pantai kawasan Senggigi, Lombok Barat sebagian pedagang membuka maskernya.

Baca juga: Pulang Lewat Jalur Lain, Lima Wisatawan Lokal Tersesat di Air Terjun Desa Marente Sumbawa

Demikian pula dengan pengunjung pantai di kawasan Kota Mataram seperti Ampenan dan Taman Loang Baloq, beberapa pengunjung tidak pakai masker.

Sementara di Pantai Tanjung Aan, Lombok Tengah penerapan protokol kesehatan lebih longgar.

Hampir semua pengunjung tidak pakai masker.

Tonton Juga :

Warga bersama keluarga berkumpul tanpa masker.  

Selain itu, pantauan Tribunlombok.com, di semua destinasi wisata pengunjung tidak bisa menerapkan jaga jarak fisik.

Inaq Zulkarnaen, seorang pedagang di Pantai Tanjung Aan mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 wisatawan lokal tetap ramai, terutama akhir pekan.  

”Kebanyakan wisatawan lokal,” katanya.

Terkait pengunjung yang tidak pakai masker, mereka tidak bisa melarang atau menegur warga.

Pedagang juga tidak pakai masker.

Di sana tidak ada penjaga yang memeriksa atau memberikan peringatan.    

Di tempat terpisah, Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 NTB H Lalu Gita Ariadi mengatakan, untuk mengantisipasi potensi penularan virus, ia sudah meminta tim Satgas Covid-19 memperkuat penjagaan di pintu-pintu masuk.

Baca juga: Lombok Kembali Masuk Destinasi Trending di Dunia, Wisata Mana yang Nomor Satu?

”Yang ingin keluar kita harapkan berwisata di dalam daerah saja, yang aman,” katanya.

Meski demikian, bagi wisatawan dari luar yang ingin datang berlibur, pemerintah juga tidak melarang.

Namun hotel dan restoran ia minta tetap menerapkan protokol kesehatan.

”Supaya orang luar juga datang merasa aman dan nyaman,” katanya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved