280.941 Hektare Hutan di NTB Kritis, 96 Ribu Hektare Gundul Bak Lapangan Bola
Kondisi hutan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat memperihatinkan, kawasan hutan yang kritis saat ini mencapai 280.941 hektare
Hutan yang kritis itu sebagian besar ada di wilayah Sumbawa dan Bima.
Baru kemudian kawasan hutan di Lombok, baik di kawasan Rinjani mau pun Lombok bagian selatan.
Madani menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan kawasan hutan semakin kritis.
Baca juga: Sepeda Listrik Buatan Anak NTB Siap Mejeng di Arena MotoGP Mandalika
Antara lain, perambahan atau peladangan liar untuk tanaman semusim seperti padi, jagung, pidang dan lainnya.
”Juga faktor penebangan liar atau ilegal logging yang masih terjadi sampai saat ini,” sebutnya.
Faktor lainnya yakni adanya penguasaan hutan oleh penduduk, serta kebakaran hutan hingga penggembalaan liar.
”Secara perlahan semua itu membuat kawasan hutan kita semakin kritis,” katanya.
Petugas Terbatas
Di sisi lain, jumlah petugas pengaman hutan sangat terbatas.
Rasionya tidak sebanding dengan luas kawasan hutan yang dijaga. Saat ini, 1 orang petugas harus menjaga 2.200 hektare.
”Sehingga tidak mudah melakukan pengawasan dan penjagaan hutan,” katanya.
Tonton Juga :
Madani berharap, masyarakat sadar dengan kondisi saat ini sehingga bisa sama-sama menjaga kelestarian hutan.
”Kami minta pemerintah desa juga ikut membuat program untuk pelestarian hutan,” katanya.
Penanaman kembali pohon bukan tidak pernah dilakukan. ”Beberapa kali kita melakukan penanaman pohon tapi ditebang lagi,” katanya.
(*)