Mengapa Cuaca Jateng - DIY Lebih Panas dari Hari Biasa? Ini Penjelasan BMKG

Cuaca di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)beberapa hari ini terasa sangat panas, lebih panas dari biasanya.

Editor: wulanndari
portugalresident.com
Suhu tinggi, cuaca panas 

Laporan Reporter Tribunjogja.com, Miftahul Huda

TRIBUNLOMBOK.COM, YOGYAKARTA - Cuaca di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)beberapa hari ini terasa sangat panas, lebih panas dari biasanya.

Bahkan panas sempat trending di media sosial.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menjelaskan suhu udara yang panas saat ini disebabkan adanya gerak semu matahari.

Ia mengatakan pada bulan September ini posisi matahari berada di bumi belahan Utara dan bergerak ke bumi belahan Selatan melewati Khatulistiwa.

"Pada tanggal 23 September nanti posisi matahari tepat berada di Khatulistiwa. Sehingga radiasi yang diterima cukup maksimal dan mengakibatkan suhu udara yang dirasakan lebih panas dari biasanya," katanya saat dihubungi Tribunjogja.com, Minggu (20/9/2020).

Dentuman Misterius yang Terdengar di Wilayah DKI Jakarta Ternyata Bukan Gempa, Ini Dugaan BMKG

Niat Sholat Dhuha Lengkap dengan Doa Dhuha dan Keutamaan: Diampuni Segala Dosa

Ia menambahkan, untuk suhu udara tertinggi di bulan September khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat mencapai 36 derajat celcius.

Reni mengungkapkan, fenomena matahari mendekati garis Khatulistiwa ini disebut Equinox.

Menurut dia fenomena tersebut sangat lazim terjadi.

Fenomena ini menurut dia terjadi dua kali dalam satu tahun.

Equinox dapat dirasakan pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September atau ketika memasuki peralihan musim.

"Saat ini suhu udara di DIY tercatat 36 derajat celcius. Kalau biasanya suhu maksimal di DIY hanya 30-32 derajat celcius saja," jelasnya.

Dampak dari suhu udara yang panas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak cukup berbahaya.

Hanya saja Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau agar mewaspadi gangguan dehidrasi.

BMKG memperkirakan peningkatan suhu udara dapat berlangsung hingga Oktober mendatang.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved