4 Bahaya Gunakan Minyak Jelantah untuk Masak, di Antaranya Kehilangan Nutrisi

Pada umumnya, sebenarnya minyak masak boleh kita gunakan berkali-kali, sehingga lebih menghemat uang dan menjaga bumi kita.

Editor: Wulan Kurnia Putri
Sajian Sedap
Menggoreng. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Hayo ngaku, siapa yang sering menggunakan minyak masak berkali-kali sampai bau menyengat dan warnanya menghitam?

Pada umumnya, sebenarnya minyak masak boleh kita gunakan berkali-kali, sehingga lebih menghemat uang dan menjaga bumi kita.

Namun, kalau minyak masak yang kita pakai sudah berubah warna menjadi cokelat gelap atau kehitaman, punya bau yang menyengat, dan gampang berasap ketika dipanaskan, itu tandanya kita harus segera membuang minyak tersebut, deh!

Nah, gimana dengan kita yang masih berniat buat memakai minyak jelantah, karena merasa sayang? Siap-siap terkena bahaya ini, deh!

1. Rasa masakan yang berbeda

Ini bahaya banget buat kenikmatan dan uang kita!

Sengaja kita beli bahan-bahan paling segar dan mahal untuk kesehatan dan kenikmatan saat makan.

Namun begitu kita masak dengan minyak jelantah, rasa makanan bakalan berbeda dan enggak lagi nikmat.

Bahkan, masakan bisa berbau enggak sedap seperti yang seharusnya.

Kalau sudah begini, jadi menyesal kan pakai minyak jelantah?

2. Kehilangan nutrisi pada minyak

Dipakai sekali, kita bisa merasakan manfaat dan nutrisi penuh dari minyak masak yang kita pakai.

Namun kalau dipakai berkali-kali, nutrisinya bakalan makin berkurang.

Dengan kata lain, memakai minyak jelantah sudah berkali-kali tandanya kita mengonsumsi kalori tinggi tanpa nutrisi yang cuma bisa bikin tubuh gemuk dan kesehatan terganggu, deh!

3. Produksi molekul beracun dan radikal bebas

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved