MotoGP Mandalika 2025

Di Balik Rekor Aldeguer Jadi Pembalap Termuda Kedua Pemenang Balapan Berkat Juara di Mandalika

Fermin hanya berpikir agar tetap melaju kencang sehingga tidak menambah tekanan mental di Sirkuit Mandalika.

Penulis: Wahyu Widiyantoro | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/ WAHYU WIDIYANTORO
PENYERAHAN TROFI - Pembalap BK8 Gresini Racing Fermin Aldeguer menerima penyerahan trofi pemenang MotoGP Mandalika dari Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir dalam perayaan podium di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Minggu (5/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Wahyu Widiyantoro

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Balapan Utama MotoGP Mandalika dimenangi pembalap BK8 Gresini Racing Fermin Aldeguer, Minggu (5/10/2025).

Dalam balapan 27 putaran yang penuh drama sejak awal ini melahirkan rekor baru. Fermin sebagai pemenang balapan termuda kedua sepanjang sejarah MotoGP di usianya yang 20 tahun 183 hari.

Rider asal Spanyol ini berada di Bawah Marc Marquez, yang memenangi balapan MotoGP pertamanya di usia 20 tahun 63 hari dalam seri MotoGP Amerika tahun 2013.

Tidak hanya itu, Fermin juga tampil dominan karena berjarak nyaris 7 detik dari Pedro Acosta di posisi kedua.

"Ketika saya berada di atas motor saya melihat bahwa penting untuk melanjutkan laju saya.

Fermin masih terbayang dengan balapan sprint, di mana dia disalip Bezzechi di lap terakhir sehingga harus finis kedua setelah memimpin balapan.

Maka, Fermin hanya berpikir agar tetap melaju kencang sehingga tidak menambah tekanan mental.

"Jika anda kehilangan kecepatan anda, anda akan lebih mudah membuat kesalahan," sebutnya.

Acosta, yang berada di posisi kedua, tahu benar kesulitan Sirkuit Mandalika.

Kondisi lintasan maupun cuaca membuat pembalap harus pintar-pintar mengatur strategi.

"Balapan panjang adalah bagaimana caranya mengelola ban, terutama ban belakang. Kami harus senang dengan tim karena mereka mencoba yang terbaik untuk saya.

Demikian juga Alex Marquez, rekan setim Fermin di BK8 Gresini Racing, yang menjalani balapan dengan mengatur ritme.

"Saya senang karena saya memulai balapan dengan sulit, saya tidak merasa menyatu dengan motor saya.

"Ketika saya mendapatkan tempat yang bagus, saya coba untuk tetap konstan.

Baca juga: Hasil MotoGP Mandalika 2025: Fermin Aldeguer Juara Baru, Marquez Gagal Lagi

Alex tahu bahwa secara data, dia bukan orang yang cocok dengan karakter sirkuit di tepi Samudera Hindia ini.

Namun, kerja kerasnya terbayar tuntas di putaran-putaran akhir.

"Di atas kertas mandnalika adalah salah satu sirkuit kelemahan saya tapi hari ini saya bisa lebih baik.

"Dari luar memang ini terlihat seperti balapan yang tidak mudah. Saya harus membuat kalkulasi yang cermat sehingga saya bisa perlahan bisa ke depan," tandasnya.

Jalannya Balapan

Sirkuit Mandalika menyajikan drama sejak lap pertama.

Balapan belum berjalan satu lap, dua pembalap sudah langsung tersingkir.

Pole-sitter Marco Bezzechi (Aprilia Racing) kehilangan tempat pertama usai start.

Rider asal Italia ini kemudian mencoba untuk Kembali ke barisan depan.

Pada saat itulah Bezzechi melakukan manuver yang menyebabkan senggolan dengan bagian ban belakang Marc Marquez (Ducati Lenovo).

Hasilnya? dua pembalap ini harus menyudahi balapan lebih dulu setelah sama-sama terlempar ke gravel tikungan 7.

Tak hanya itu, crash Marquez ini juga menambah panjang daftar rekornya yang tidak pernah finis di balapan Utama MotoGP Mandalika menjadi empat kali sejak pertama kali digelar tahun 2022.

Demikian juga dengan Bezzechi yang harus mengakhiri akhir pekan sempurnanya di Mandalika.

Raihan pole position dan kemenangan balapan sprint harus ditutup dengan gagal finis pada balapan Utama.

Rekan setim Marc, Francesco Bagnaia pun tidak bisa diharapkan karena tersungkur di tikungan 17 pada lap 9.

Duo tim Ducati Lenovo gagal meraih poin di Mandalika.

Tumbangnya sejumlah nama besar membuat pembalap lain makin leluasa untuk berebut podium.

Acosta (Red Bull KTM Factory Racing) sempat memimpin balapan hingga lap 7.

Setelahnya, Fermin berhasil menyalipnya dan posisi bertahan hingga bendera kotak-kotak dikibarkan.

Aldeguer makin nyaman memimpin, Acosta dipaksa bekerja keras mempertahankan posisi keduanya dari serangan Alex Marquez. Dua lap tersisa, Acosta berhasil melewati #73. Sayangnya, ia sudah kehabisan waktu mengejar Aldeguer, yang unggul jauh sembilan detik lebih. Aldeguer pun keluar sebagai pemenang, menjadikannya pemenang MotoGP termuda kedua pada usia 20 tahun dan 183 hari – sejak Marc Marquez di COTA 2013 silam.

Meski finis kedua, ini membayar kekecewaan Acosta yang DNF di Sprint Mandalika.

Alex Marquez kembali ke podium.

Sementara posisi keempat secara tak terduga diklaim Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing), di depan Luca Marini (Honda HRC Castrol dan Raul Fernandez (Trackhouse MotoGP Team).

Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP Team) berada di posisi ketujuh.

Posisi sepuluh besar dilengkapi duet Pertamina Enduro VR46 Racing Team yakni Franco Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio.

Alex Rins yang sempat tersungkur di tikungan 17, akhirnya harus puas finis di posisi 10.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved