Truk Jadi Rumah, Lumpur Jadi Teman: Kisah Hendrik, Sopir Sumba di Terminal Segenter

Sopir asal Sumba, Hendrikus, mengeluhkan kondisi Terminal Segenter yang becek dan minim fasilitas.

|
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
TERMINAL RUSAK - Hendrikus sopir asal Sumba di terminal Segenter Lombok Barat. Ia sering tidur di kabin truk karena gazebo rusak dan kamar mandi tidak layak meski membayar parkir harian. 

Ia tak meminta banyak. Hanya ingin terminal ini dibenahi, jalannya dipaving, dan fasilitas istirahat ditambah.

Harapannya sederhana, tapi bermakna bagi ratusan sopir yang bernasib serupa.

“Ya mau bagaimana lagi, di sini cuma ini terminalnya. Yang penting bisa bertahan,” katanya menutup pembicaraan, menatap jauh ke arah dermaga tempat kapal bersandar.

Di balik setir truknya yang usang, Hendrik membawa lebih dari sekadar muatan. Ia membawa harapan untuk keluarga yang menunggu, untuk jalan hidup yang lebih layak, dan untuk terminal yang semoga suatu hari tak lagi menjadi tempat singgah yang terlupakan.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved