Warga Demo Dapur MBG

Penjelasan Pihak Dapur MBG Bonder Soal Limbah Makanan dan Kualitas Menu

Warga menggelar demonstrasi di Dapur MBG Bonder dengan mengajukan tuntutan soal kualitas menu hingga penanganan limbah

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Tangkap layar
DEMO MBG - Aksi demonstrasi ke dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah diwarnai dengan sejumlah tuntutan, Rabu (24/9/2025). Warga menggelar demonstrasi di Dapur MBG Bonder dengan mengajukan tuntutan soal kualitas menu hingga penanganan limbah. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Aksi demonstrasi ke dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah diwarnai dengan sejumlah tuntutan, Rabu (24/9/2025). 

Massa aksi menuntut perbaikan kualitas layanan, mulai dari penggunaan beras, penyajian menu sesuai standar gizi, hingga penanganan limbah cair yang dikhawatirkan mencemari sawah warga.

Pengelola dapur MBG Safri mengakui adanya persoalan di lapangan. 

Ia menyebut sumur resapan belum optimal sehingga sebagian limbah masih merembes ke got.

“Kami sudah koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan, serta sedang proses pembelian mesin IPAL standar agar limbah bisa diolah lebih bersih,” jelasnya.

Terkait isu harga porsi makanan yang ramai di media sosial, pihak penyedia menegaskan tidak ada manipulasi. 

Dari Rp10.000 per porsi, kata Safri, sebagian dialokasikan untuk biaya operasional, sewa lahan, hingga fasilitas dapur. 

Baca juga: VIRAL Demo Dapur MBG di Lombok Tengah: Massa-Pengelola Adu Mulut, Nyaris Baku Hantam

Harga juga disesuaikan dengan jenjang pendidikan, yakni Rp8.000 untuk TK-kelas 3 SD, dan Rp10.000 untuk kelas 4 SD hingga SMA.

Perwakilan SPPG Dapur MBG Bonder Ruslan Jayadi menambahkan bahwa setiap menu disusun ahli gizi dan diawasi langsung Badan Gizi Nasional (BGN).

“Menu yang kami sajikan sudah sesuai standar nasional, mulai dari protein, karbohidrat, hingga serat. Tujuannya bukan sekadar mengenyangkan, tapi memastikan gizi anak-anak terpenuhi,” jelas Ruslan.

Jalannya Demonstrasi 

Pantauan Tribun Lombok, massa tampak adu mulut karena pengelola tidak terima dengan sejumlah tuntutan massa aksi. 

Nyaris terjadi baku hantam setelah saling dorong antara pendemo dengan pengelola dapur. 

Aparat keamanan kemudian melerai para pihak. 

Peristiwa demonstrasi ini viral di media sosial Facebook. 

Dalam orasinya, massa aksi akan terus mengawal persoalan ini.

Jika tuntutan tidak segera ditindaklanjuti, massa memastikan akan kembali bersurat dan melanjutkan keluhan melalui mekanisme resmi.

Seorang perwakilan massa aksi, Edi Kurniawan menduga pihak pengelola dapur MBG tidak menggunakan bahan pangan sesuai aturan.

“Seharusnya beras premium yang dipakai, tapi ini kami menduga mereka menggunakan beras medium. Ini jelas merugikan karena tidak sesuai standar,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyoroti menu yang dinilai tidak sepadan dengan biaya. 

“Kami hanya minta transparansi. Jangan sampai kualitas turun tapi harga tetap tinggi,” tambahnya.

Keluhan serupa disampaikan Saidan Renjer yang menyoroti dampak lingkungan dari aktivitas dapur MBG. 

“Air bekas dapur yang mengandung sisa minyak dan bahan lain dialirkan ke sawah masyarakat. Kalau terus dibiarkan, tanah bisa tercemar dan panen terancam,” tegasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved