Doa Islami
Doa untuk Keamanan Negeri, Semoga Indonesia Selalu Aman dan Damai
Salah satu doa untuk negeri telah disebutkan dalam Al-Qur’an, tepatnya pada Surat Al-Baqarah ayat 126
Rasulullah mengajarkan doa:
اللَّهُمَّ مَن وَلِيَ مِن أَمرِ أُمَّتِي شَيئًا فَشَقَّ عَلَيهِم فَاشقُق عَلَيهِ، وَمَن وَلِيَ مِن أَمرِ أُمَّتِي شَيئًا فَرَفَقَ بِهِم فَارفُق بِهِ
Allāhumma man waliya min amri ummatī syai’an fa syaqqa ‘alaihim fashquq ‘alaihi, wa man waliya min amri ummatī syai’an fara faq bihim farfuq bih.
Artinya: “Ya Allah, siapa saja yang mengurusi urusan umatku lalu ia menyulitkan mereka, maka timpakanlah kesulitan padanya. Dan siapa yang mengurusi umatku lalu ia lemah-lembut kepada mereka, maka perlakukanlah dia dengan kelembutan.” (HR. Muslim no. 1828)
Hadis Tentang Pemimpin Zalim
Dalam sejumlah hadis disebutkan bahwa para pemimpin zalim bertindak menasehati di forum-forum, namun mereka culas setelah keluar dari forum.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya akan datang di tengahtengah kalian para pemimpin sesudahku, mereka menasihati orang di forumforum dengan penuh hikmah, tetapi begitu turun dari mimbar mereka berlaku culas, hati mereka lebih busuk daripada bangkai. Barangsiapa yang membenarkan kebohongan mereka dan membantu kesewenang-wenangan mereka, maka aku bukan lagi golongan mereka dan mereka bukan golonganku dan tidak akan dapat masuk telagaku. Barangsiapa yang tidak membenarkan kebohongan mereka dantidak membantu kesewenang-wenangan mereka, maka ia adalah termasuk golonganku dan aku termasuk golongan mereka, dan mereka akan datang ke telagaku.” (HR. at-Thabrani).
Rasulullah juga menggambarkan para pemimpin zalim sebagai orang yang membahayakan dan dapat menyesatkan umatnya seperti Dajjal.
Rasulullah bersabda, “Selain Dajjal ada yang lebih aku takuti atas umatku, yaitu para pemimpin yang sesat.” (HR Ahmad).
Untuk itu, Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk berjihad kepada para pemimpin zalim.
“Seutama-utamanya jihad adalah menyampaikan kebenaran dengan kalimat yang benar kepada penguasa yang dzalim.” (HR Ibnu Majah).
Kriteria Pemimpin Zalim
Dalam skripsi berjudul Hukum Ketaatan Kepada Penguasa Dzalim menurut Ibnu Taimiyah oleh Luluk Husnawati, mahasiswi konsentrasi Ketatanegaraan Islam, program studi Jinayah Siyasah, Fakultas Syariah dan Hukum di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015, disebutkan kriteria seorang pemimpin, yaitu orang yang mempunyai wewenang dan hak untuk mempengaruhi orang lain, menjadi zalim.
1. Merugikan orang lain/menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya
Pemimpin yang zalim yaitu orang yang bertindak merugikan orang lain atau menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.
2. Kurang ilmu pengetahuan/bodoh
Pemimpin zalim yaitu orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang kurang, sehingga membuatnya tidak dapat berpikir keras/menggali ilmu untuk menghadapi akibat dari kebijakan yang diambilnya.
3. Fasiq
Fasiq atau berdoa merupakan kriteria pemimpin zalim yang melanggar perintah dan larangan Allah.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.