Berita NTB

Dispar NTB Ungkap Tantangan dan Peluang Wisata Sembalun Kedepan, Sampah hingga Branding

Penulis: Sinto
Editor: Idham Khalid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisata balon udara di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kepala bidang kelembagaan dinas pariwisata Provinsi NTB Mawardi mengungkap peluang dan tantangan baru destinasi wisata Sembalun Lombok Timur kedepan agar menjadi tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Mawardi kepada Tribun Lombok mengatakan, pihaknya telah menggelar diskusi bertemakan opportunity & new challenges destinasi Sembalun bertempat di Kebun Kopi Sembalun, Lombok Timur, belum lama ini. 

Diskusi diikuti oleh TNGR, DMO Sembalun, perwakilan asosiasi Hotel dan restoran Kawasan sembalun, TO (trek organizer),  pengurus seven summit, pokdarwis Kawasan sembalun, pemerhati budaya dan pariwisata dan asosiasi kopi.  

"Dari hasil diskusi terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi destinasi Sembalun mulai dari penanganan sampah yang harus memiliki kebijakan dan regulasi pasti, tata ruang Kawasan, dann branding destinasi," jelas Mawardi saat diwawancarai Tribun Lombok, Minggu (15/12/2024). 

Dikatakan Mawardi, adapula persoalan tata Kelola destinasi yang masih tidak tertata, budaya yang tergerus, juga timbul tidak pemerataan dampak ekonomi pariwisata terhadap penduduk setempat. 

Dari hasil pertemuan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perlunya penguatan kelembagaan baik pengelolaan destinasi dan penguatan kelembagaan asosiasi sebagai partner.

"Kolaborasi dan sinergitas antar pemerintah provinsi dan kabupaten juga di singgung, sejauh mana peran pemerintah kabupaten dalam mengambil Langkah kebijakan," ungkap Mawardi. 

Tujuan diselenggarakan diskusi ini untuk mengetahui secara langsung dari semua partner yang ada di Kawasan sembalun masukan dan permasalahan yang di hadapi. 

Lebih lanjut Mawardi menerangkan, hasil diskusi ini akan di buatkan risalah yang nantinya akan menjadi pedoman pengambilan kebijakan dan membuat program kerja yang tertuang di kertas kerja OPD yang terkait. 

"Harapannya dampak dari kepariwisataan mampu memberikan kontribusi mensejahterakan Masyarakat dan peluang kerja bagi yang belum memiliki pekerjaan, pendapatan asli daerah juga mampu memberikan Pembangunan yang merata," jelas Mawardi. 

Menurut Mawardi, peluang dan tantangan destinasi sembalun tentu harus di sikapi dengan bijak oleh semua pihak, kebijakan pemerintah baik provinsi maupun kabupaten harus beriringan untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. 

Baca juga: 2025 Musium NTB Gelar Pameran di Arab Saudi dan Australia

Pemerintah harus berani berinvestasi di sumber daya manusia dengan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas. Sumber daya manusia sangat penting sebagai pengelola destinasi, harus diberikan pendampingan intensif dan diberikan bekal pelatihan sehingga memperoleh kompetensi kepariwisataan yang mempuni. 

Sebagai informasi, Kecamatan Sembalun yang terletak di Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat adalah salah satu Destinasi wisata unggulan. Kecamatan Sembalun terdiri dari Enam Desa yaitu Sembalun Bumbung, Sembalun Lawang, Sajang, Bilok Petung, Sembalun dan Sembalun Timba Gading. 

Desa Sembalun sebagai pintu Gerbang utama bagi para pendaki yang ingin menjelajahi Gunung Rinjani. Gunung Rinjani tidak hanya terkenal karena pemandangan yang eksotis, tetapi juga karena keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. 

Kawasan ini menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna endemik, termasuk beberapa spesies langka yang sulit ditemukan di tempat lain. Gunung rinjani dikelola oleh Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

(*)

Berita Terkini