Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur (Lotim) menjalin koordinasi dengan pihak ketiga dalam mengatasi kasus kekerasan perempuan anak.

Hal tersebut disampaikan langsung Penjabat (Pj) Bupati Lotim, H. Muhammad Juaini Taofik pada acara kampanye aksi kolektif 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan yang dilaksanakan Lombok Research Center (LRC) bersama BaKTI, Dimensi, dan INKLUSI yang merupakan kemitraan Pemerintah Indonesia – Australia di Sikur, Selasa (12/10/2024).

Juaini menyadari isu kekerasan terhadap perempuan dan anak sebagai salah satu isu penting.

Dia pun menggarisbawahi pentingnya edukasi dan advokasi kepada masyarakat. 

“Hal tersebut harus dilakukan untuk melibatkan masyarakat dalam upaya mencegah tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ucap Juaini.

Baca juga: Korban Kekerasan Perempuan dan Anak di Lombok Timur Enggan Melapor, Hanya 50 Persen Diproses Hukum

Sebab lanjut dia, hampir seluruh komponen telah berkontribusi sehingga melahirkan regulasi yang menunjukkan komitmen pemerintah di berbagai level.

Juaini mendorong keterlibatan pihak swasta, utamanya yang memiliki tenaga kerja besar guna mengeliminasi kekerasan terhadap anak dan perempuan. 

“Ke depan saya berjanji Pemda akan dapat menerapkan perjanjian untuk mewujudkan lingkungan kerja yang ramah terhadap perempuan bagi investor yang akan menanamkan modalnya di Lombok Timur,” kata Juaini.

Dalam kesempatan itu Juaini menerima buku berjudul Perempuan Pejuang Ekonomi yang ditulis Maharani. 

Buku diserahkan secara simbolis oleh Direktur LRC Saharuman. 

Kegiatan ini dihadiri sejumlah pimpinan OPD seperti DP3AKB, Dinas Dukcapil, DPMD, Dinas Kesehatan, dan perwakilan organisasi perempuan.

(*)