Lombok Timur

Disnakeswan Lotim Wanati-wanti Peternak Waspadi Penipuan Makelar dengan Modus PMK 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Lombok Timur, Drh Hultatang.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lombok Timur (Lotim) mewanti-wangi para peternak untuk mewaspadai permainan baru para makelar, yang hendak membeli sapi mereka dengan ditakut-takuti sapinya terjangkit penyait mulut dan kuku (PMK).

Dikatakan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Lotim, Drh Hultatang, dari kasus ini banyak para peternak yang berhasil ditipu lantaran sbagian peternak belum sepenuhnya mengetahui mana sapi yang terkena PMK dan tidak.

Para peternak ini bahkan diiming-imingi harga tinggi oleh para pedagang dengan dengan memanfaatkan ketidaktahunan mereka 

"Jangan mudah termakan rayuan para saudagar yang menakut-nakuti dengan penyakit PMK. Tidak semua sapi yang sakit kakinya dan ileran mulutnya itu terkena PMK," ucap Hultatang, Selasa (22/10/2024)

Dijelaskannya, saat ini ada penyakit lain yang gejalanya mirip dengan PMK, yaitu Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau demam tiga hari yang menjangkit ternak.

"Peternak harus bisa membedakan, karena PMK akan menyebabkan luka di mulut dan kaki yang lebih parah," imbuhnya.

Hultatang juga menyoroti pentingnya peran petugas dalam memeriksa kondisi sapi yang sakit.

"Jika ada ternak yang sakit, segera laporkan kepada petugas agar bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disnakeswan Lotim, H Masyhur, menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk menekan penyebaran PMK di Lotim.

"Sampai saat ini, kita masih terus melakukan vaksinasi massal pada ternak," kata Masyhur.

Ia juga mengimbau para peternak agar tidak ragu untuk melaporkan jika memiliki sapi baru atau sapi yang belum divaksin.

"Vaksinasi sangat penting untuk mencegah terjadinya wabah penyakit pada ternak," tegasnya.

Diskeswan Lotim menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi isu PMK.

Peternak diharapkan lebih teliti dalam memilih pembeli dan tidak mudah tergiur dengan harga tinggi.

Berita Terkini