Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - 22 formasi dokter spesialis dan dokter sub spesialis pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sepi pelamar.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB dr H Lalu Herman Mahaputra mengatakan, tidak ada dokter yang memenuhi kualifikasi.
"Bukan sepi peminat, tetapi memang tidak ada," kata Dokter Jack sapaan akrabnya, Senin (23/9/2024).
Dia mengatakan, jumlah dokter sub spesialis di RSUD Provinsi NTB masih jarang.
Padahal rumah sakit ini sudah menyandang predikat kelas A.
Baca juga: Direktur RSUD NTB Pasang Badan Soal Gugatan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Paslon Pilkada Lombok Utara
Untuk memenuhi kebutuhan, pihak rumah sakit menyekolahkan dokter-dokter spesialis agar menjadi dokter sub spesialis.
Mantan Direktur RSUD Kota Mataram itu berharap pemerintah daerah juga, memberikan beasiswa.
"Tidak banyak paling Rp 100 juta, memang ada beasiswa dari Kementerian Kesehatan tetapi kita (daerah) juga harus mempersiapkan," katanya.
Sekolah dokter sub spesialis tidak membutuhkan waktu lama.
Jika pemerintah daerah berani menganggarkan beasiswa, maka tiga tahun ke depan NTB akan melahirkan banyak dokter sub spesialis.
"Teman-teman dokter tidak berharap semuanya, tetapi paling tidak SPP-nya yang dibantu," jelasnya.
Dokter Jack mengatakan saat ini terdapat delapan dokter spesialis dari RSUD Provinsi NTB yang sedang menjalani pendidikan dokter sub spesialis.
Sementara total keseluruhan dokter spesialis dan subspesialis baru 100 orang.
(*)