Universitas Nahdlatul Ulama NTB

Cegah Stunting, Universitas Nahdlatul Ulama NTB Launching Program Kelompok Gizi Remaja NUTRIHERO

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB bekerjasama dengan Pondok Pesantren Tarbiyatul Uluum Al Islamiah Yayasan Hadil Islah Bilebante meresmikan terbentuknya program Kelompok Gizi Remaja NUTRIHERO.

TRIBUNLOMBOK.COM - Anemia gizi besi ( anemia) masih menjadi musuh besar remaja kita.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 melaporkan prevalensi anemia pada remaja Indonesia adalah 35 persen. Artinya, sebanyak 35 dari 100 remaja mengalami anemia. Sebuah angka yang cukup meresahkan.

Kondisi anemia pada remaja ini membawa dampak yang kompleks dan jangka panjang, sehingga menjadi sebuah isu yang sangat serius.

Anemia semasa remaja berdampak langsung pada menurunnya produktivitas remaja itu sendiri.

Sementara kita ketahui bersama, produktivitas remaja berkaitan langsung dan erat dengan proses belajar dan tumbuh kembang yang bermakna.

Nah bayangkan saja ketika anemia ini menghambat proses belajar, menghambat proses bertumbuh dan berkembang signifikan di usia remaja. Tentu akan berdampak pada masa depan generasi.

Anemia pada saat remaja bagi remaja putri, tanpa intervensi yang tepat dan sistematis, memiliki peluang yang besar akan membawa pada kondisi anemia pada saat kehamilan nanti. Kondisi ini berbahaya bagi ibu hamil.

Banyak potensi risiko yang dapat terjadi. Di antaranya risiko pendarahan dan risiko terganggunya pemenuhan zat gizi penting bagi bayinya. Terutama pada 1000 hari pertama kehidupan, usia kehamilan sampai anak usia 2 tahun.

Stunting yang saat ini sedang menjadi isu prioritas adalah salah satu kondisi rumit sebagai hasil dari anemia berkelanjutan ini.

Maka dibutuhkan usaha usaha kolektif dan sinergis agar angka/prevalensi stunting ini dapat diturunkan.

Menyadari hal tersebut, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB bekerjasama dengan Pondok Pesantren Tarbiyatul 'Uluum Al Islamiah Yayasan Hadil Islah Bilebante, meresmikan terbentuknya program " Kelompok Gizi Remaja NUTRIHERO".

Kelompok Gizi Remaja NUTRIHERO adalah siswa atau santri yang dibekali kemampuan untuk dapat melakukan edukasi perubahan perilaku sehingga diharapkan dapat menjalankan fungsi sebagai agent of change atau child to child educator (promotor).

Spiritnya adalah ketika edukasi dilakukan oleh mereka yang usianya sama, maka pesan-pesan akan lebih mudah diterima karena disampaikan dengan cara dan bahasa yang mudah mereka pahami untuk usianya.

Peresmian program Kelompok Gizi Remaja NUTRIHERO ini ditandai penyematan tanda (selempang) Nutrihero dilanjutkan dengan edukasi kepada NUTRIHERO menggunakan pendekatan dan tools Komunikasi Antar Pribadi (KAP) oleh para fasilitator.

Terdapat empat perilaku kunci yang disampaikan melalui metode KAP bagi Kader NUTRIHERO ini yaitu

1. Cuci Tangan Pakai Sabun di Air Mengalir
2. Wajib Sarapan Pagi dengan Menu Gizi Seimbang/Isi Piringku
3. Aktivitas Fisik Minimal 30 Menit Setiap Hari
4. Minum Tablet Tambah Darah Satu Kali Seminggu.

Setelah edukasi kepada Kelompok Gizi Remaja NUTRIHERO, selanjutnya para NUTRIHERO mengedukasi teman-temannya yang lain secara berkelanjutan.

Program ini merupakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melalui skema hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) DRTPM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Pelaksanaan program ini dipimpin ketua Febrina Sulistiawati, S.TP., M.Si dari Program Studi Ilmu Gizi, bersama dua orang anggota tim Pengabdi yaitu Mukminah, M.Pd (Program Studi PGSD), dan M. Zoher Hilmi, M.Pd (Program Studi Pendidikan Sosiologi).

Kegiatan ini merupakan rangkaian yang dimulai sejak bulan April hingga Desember 2023.

Febrina mengungkapkan, tujuan program Kelompok Gizi Remaja NUTRIHERO ini adalah untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, serta partisipasi aktif siswa/santri mengimplementasikan perilaku hidup bersih dan sehat.

Terlebih dengan isu stunting saat ini, bahwa santri khususnya remaja putri diharapkan lebih proaktif dalam melakukan usaha-usaha pencegahan penyakit seperti anemia dan masalah kesehatan lainnya.

Febrina menambahkan, menggandeng pondok pesantren sebagai mitra program merupakan salah satu langkah strategis mengingat pondok pesantren memiliki jangkauan luas di masyarakat.

Para anggota NUTRIHERO yang nanti lulus dari pondok pesantren dan akan kembali ke masyarakat diharapkan tetap melanjutkan perannya sebagai agen perubahan yang mendorong terwujudnya perubahan perilaku menuju masyarakat yang sehat.

Dalam sambutan pembukaannya, Febrina menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atas dukungan hibah PKM kompetitif yang diberikan.

Febrina juga menyampaikan terimakasih kepada Universitas Nahdlatul Ulama NTB serta Ponpes Tarbiyatul 'Uluum Al-Islamiah Yayasan Hadil Ishlah Bilebante yang juga mendukung penuh program ini.

Ustadz H. Jaspudin, Ketua Yayasan Ponpes Tarbiyatul 'Uluum Al-Islamiah Hadil Islah Bilebante mewakili ponpes menyampaikan rasa syukur dan terima kasih telah dilibatkan sebagai mitra dalam program ini.

Selain senang santrinya dilatih menjadi NUTRIHERO, H. Jaspudin juga menyampaikan terimakasih atas dukungan materi KIE dan peralatan PHBS yang dihibahkan kepada ponpes melalui program ini. (*)

Berita Terkini