Berita Lombok Timur

Satuan Narkoba Polres Lombok Timur Temukan Sabu Berbentuk Pil, Bukan Serbuk Kristal Lagi

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika
Editor: Atina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasat Narkoba Polres Lombok Timur, AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika  

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Satuan Resnarkoba Polres Lombok Timur sepanjang bulan Agustus 2023 ini, telah menangani sebanyak 27 kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) di Lombok Timur.

Kepada TribunLombok.com, AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra mengungkap, tahun ini pihaknya tidak haya mengungkap banyak kasus peredaran Narkoba tapi juga menemukan modus baru dalam penjualan serbuk haram tersebut.

Tim Opsnal Satreskrim Lombok Timur menemukan narkotika jenis sabu, tidak lagi diedarkan dalam bentuk serbuk tapi padat menjadi sebuah pil.

"Mengejutkan terbaru ditemukan jenis sabu yang sudah dipadatkan dalam bentuk tablet," ucap Kasat Gusti.

Ia menyebutkan, dari Januari hingga Agustus 2023 ini dari 27 kasus yang berhasil diungkap dan  23 kasus di antaranya sudah selesai.

Akan tetapi jika dilihat dari jumalah kasus yang ditangani pada tahun 2022, kasus sudah mencapai 45 yang berhasil terungkap.

"Karena dari satu kasus pelakunya bisa satu hingga tiga orang," jelasnya.

Penangkapan terbaru terjadi pada 10 Ahustus 2023 lalu, Tim Opsnal Satresnarkoba Polres Lombok Timur melakukan penyergapan di Pelabuhan kayangan, Labuhan Lombok. 

Saat penggeledahan tersangka, ditemukan sabu-sabu dalam bentuk padat dan dijadikan dalam bentuk tablet.

Awalnya temuan tersebut diduga obat jenis ekstasi, namun setelah dilakukan uji laboratorium di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ternyata tablet berbentuk pil itu mengandung metavitamin jenis sabu, tapi dalam bentuk baru yang sudah dipadatkan.

"Selama ini yang kita temukan sabu itu dalam bentuk bubuk," tambahnya.

Dari semua penangkapan yang dilakukan Satresnarkoba Polres Lotim terhadap pelaku, sebanyak 5 persennya berasal dari pulau Sumbawa, Dompu dan Bima.

"Sisanya yang 95 persen itu pelakunya dari berasal dari Lombok Timur," tutupnya. 


(*)
 

Berita Terkini