Sampah Berserakan Mengganggu Kenyamanan Pengunjung Pantai Loang Baloq Mataram

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sampah berserakan di Pantai Loang Baloq, Mataram saat diabadikan pada Rabu (22/3/2023).

Laporan Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Sampah-sampah plastik mengapung di permukaan kolam di Pantai Wisata Loang Baloq, Kelurahan Tanjung Karang, Kota Mataram, Rabu (22/3/2023) petang.

Tidak hanya di kolam, sampah plastik sisa bungkusan makanan juga berserakan di tepi pantai tersebut.

Setiap pengunjung Pantai Loang Baloq dikenakan tarif masuk sebesar Rp 3.000.

Baca juga: Pengunjung Pantai Mapak Indah dan Pantai Loang Baloq Membeludak Saat Lebaran Topat

Setelah membayar tiket masuk, pengunjung bisa memarkir kendaraan di tempat yang sudah disediakan.

Dari tempat parkir yang berada di samping pintu masuk, kita bisa melihat seluruh bentangan Pantai Loang Baloq.

Meskipun cuaca pada Rabu (22/3/2023) pukul 13.00 WITA cukup terik, namun pengunjung terus berdatangan ke sana hingga Rabu sore.

Sampah plastik mengapung di permukaan kolam di Pantai Wisata Loang Baloq, Kelurahan Tanjung Karang, Kota Mataram, Rabu (22/3/2023) petang. (FOTO ROBBY FIRMANSYAH)

Hari libur Nyepin dimanfaatkan warga Kota Mataram dan sekitarnya berwisata ke pantai tersebut.

Sampah berserakan sedikit mengganggu kenyamanan pengunjung. Hal itu diungkapkan Abdul Hanan (21).

Abdul merasa terganggu kondisi sampah di Pantai Loang Baloq. “Cukup mengganggu pandangan saya sebagai pengunjung,” jelasnya.

Abdul berpesan kepada pengunjung lain agar membuang sampah pada tempatnya “Kalau bisa buang sampah pada tempatnya,” kata dia.

Pengunjung yang lain, Ismail Jumat (21) memberikan komentar yang sama terkait kondisi sampah di Pantai Loang Baloq.

Di sela-sela menikmati matahari yang segera tenggelam pada Rabu petang, mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur itu menginginkan kondisi pantai yang bersih.

“Sampah berserakan di mana-mana, belum dibersihkan,” ujarnya.

Tidak ada aroma yang mengganggu penciuman, hanya saja sampah-sampah tersebut mengganggu penglihatan.

Memberi kesejukan

Pantai Loang Baloq merupakan tempat mengaso yang asyik. Di sana, tepatnya pinggir kolam terdapat berugak dari bahan kayu dengan ukuran bervariasi.

Berugak merupakan bangunan tradisional Suku Sasak Lombok. Berugak lazim digunakan sebagai tempat menerima tamu, untuk musyawarah, berdiskusi atau bercengkerama.

Ada pagar pembatas di kolam demi keselamatan bagi pengunjung. Di sekelingnya terdapat pohon-pohon besar yang memberi kesejukan.

Di Pantai Loang Baloq ini terdapat beberapa galeri yang menjual oleh-oleh khas Lombok. Hari ini hanya satu galeri yang dibuka dan menjual souvenir khas Lombok.

Di antara deretan galeri tersebut terdapat kamar mandi. Tempat buang air kecil tidak berfungsi sebagaimana mestinya.Di sisi lain terdapat ruangan yang bagian pintunya sudah rusak.

Kami terus menyusuri Pantai Loang Baloq. Di bawah pohon cemara yang rindang diselingi tiupan angin pantai, para Pedagang Kaki Lima (PKL) menggelar dagagan di atas karpet.

Sementara itu, terlihat beberapa pengunjung asyik menikmati es dan seporsi sate sambil bercengkrama menghadap ke pantai.

PKL yang berjualan di Pantai Loang Baloq terus menawarkan barang dagangan kepada setiap pengunjung. “Mau beli apa dek?” ucap seorang ibu yang juga pedagang di sana.

Desiran ombak terdengar begitu syahdu. Sambil menikmati segelas es jeruk yang dibeli dari pedagang tadi, kami menikmati birunya langit yang berpadu dengan permukaan air laut yang menyegarkan mata.

Selain menikmati makanan dan minuman, di Pantai Loang Baloq juga tersedia jasa penyewaan sepeda listrik. Jika Anda ingin mengasah kemampuan seni untuk anak-anak, ada juga jasa melukis di atas sterofoam.

Pantai Loang Baloq mengalami renovasi pada tahun 2021 silam. Beberapa sarana banru dibangun, salah satunya galeri oleh-oleh khas Lombok tadi.

Renovasi yang dilakukan Pemerintah Kota Mataram tidak sebatas galeri oleh-oleh khas Lombok. Pemkot Mataram juga membangun panggung hiburan rakyat. Bentuk panggung ini cukup menarik seperti cangkang keong.

Sampah berserakan di Pantai Loang Baloq, Mataram saat diabadikan pada Rabu (22/3/2023). (FOTO ROBBY FIRMANSYAH)

Penataan taman juga dilakukan dan menambah kesan rapi di tempat ini. Sementara di pinggir pantai lurus dengan panggung dibangun empat berugak panjang dengan delapan tiang dan lantainya terbuat dari keramik kasar berwarna coklat.

Di sisi kiri berugak tersebut terdapat warung-warung makanan, menu makanannya
bervariasi. Sementara di sisi kanan berugak terdapat bangunan tinggi yang menghadap langsung ke pantai.

Pengunjung tidak perlu membayar, hanya membutuhkan keberanian untuk naik ke atas tempat ini. Banyak pengunjung yang naik kemudian berfoto di atasnya.

Sore hari pantai ini selalu ramai dikunjungi, seperti yang terlihat pada hari ini Rabu 22 Maret pukul 17.00 WITA.

Anak-anak asyik bermain bola di pinggir pantai. Pasir pantai yang diselimuti sampah berserakan mereka jadikan lapangan sepak bola.

Di sisi lain, warga menikamati kuliner sembari melihat matahari tenggelam. Di dekat berugak tengah ramai warga yang menyaksikan kegiatan Ruqyatul Hilal penetapan awal Ramadan 1444 H.

Kegiatan tersebut dilaksanakan Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Mataram bekerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat. (*)

Berita Terkini