TRIBUNLOMBOK.COM - WNI yang jadi korban terluka akibat gempa bumi di Turki bertambah menjadi 10 orang.
Sebelumnya, WNI korban luka akibat gempa Turki dilaporkan hanya tiga orang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah.
Data 10 WNI yang jadi korban luka gempa Turki didapatkan pada Senin (6/2/2023).
Empat orang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sementara 6 WNI lainnya dievakuasi di Ankara.
"4 (WNI) dirawat di rumah sakit, dan 6 (orang) akan dievakuasi untuk perawatan di Ankara," ujarnya dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Kompas TV.
Menurut Teuku, ratusan WNI juga bakal dievakuasi ke Ankara.
Ratusan WNI tersebut tersebar di lima titik.
Kelima daerah yang dimaksud merupakan pusat paling terdampak gempa.
"Empat tim KBRI Ankara sedang menuju lokasi gempa untuk mengevakuasi 104 WNI dari lima titik yaitu Gaziantep, Kahramanmaras, Danahyakir, dan Diyarbakir. Mereka akan dievakuasi ke Ankara," ujarnya.
Utusan KBRI Damaksus, lanjut Teuku, sudah terbang ke Allepo, Suriah.
Pihaknya ingin memastikan apakah ada korban WNI atau tidak di daerah tersebut.
Pasalnya, gempa Turki ini juga terasa sampai ke Suriah dan Lebanon.
Baca juga: Sebelum Gempa Turki, Burung Beterbangan di Atas Kota, Anjing Melolong Keras Berulang Kali
Hingga saat ini, lanjut Teuku, KBRI Damaskus mengumumkan belum ada korban luka atau meninggal dunia yang berada di Suriah.
Sebelumnya, KBRI Ankara mengumumkan adanya tiga orang WNI yang menjadi korban luka imbas gempa di Turki.
"Tiga orang WNI mengalami luka, masing-masing di Kahramanmaras dan Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," demikian bunyi rilis tersebut.
"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," lanjutnya.
KBRI Ankara, dalam laporannya, juga mengungkapkan sejumlah WNI yang berada di Provinsi Kahramanmaras, Turki, harus meninggalkan tempat tinggal mereka lantaran mengalami kerusakan parah.
"KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementasra sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat," seperti tertulis dalam rilis.
KBRI Ankara terus berkoordinasi dengan otoritas lokal di daerah terdampak gempa, Satgas Perlindungan WNI dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) untuk mencari WNI yang terdampak.
Di sisi lain, KBRI Ankara menyebut Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah memberitahu Gubernur Kahramanmaras bahwa tim SAR telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi.
Sementara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Turki, Suleyman Soylu, mengungkapkan prioritas utama untuk saat ini adalah penyelamatan korban.
"Mendagri Suleyman Soylu sampaikan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat masyarakat yang terdampak," tulis rilis tersebut.
Menurut KBRI Ankara, total korban jiwa gempa Turki hingga saat ini mencapai 51 korban jiwa.
Baca juga: UPDATE Gempa Turki, Korban Meninggal Capai 3.823 Orang, Santri Asal Lombok Belum Bisa Dikontak
"Ratusan luka-luka, sejumlah bangunan yang runtuh dan rusak berat akibat ketiga gempa," ujarnya.
Bagi masyarakat Indonesia yang memiliki keluarga atau sanak saudara yang tinggal di Turki, KBRI menyediakan layanan hotline dengan nomor +90 532 135 22 98.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(YouTube Kompas TV)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Gempa Turki, Kemlu RI: 10 WNI Terluka, 104 Orang akan Dievakuasi ke Ankara.