TRIBUNLOMBOK.COM - Polisi membongkar kasus pembunuhan berantai di Bekasi, Jawa Barat.
Awalnya kasus ini seolah seperti sekeluarga tewas keracunan namun ternyata korban pembunuhan.
Seorang pelaku ternyata seorang pria bernama Wowon alias Aki yang meracun istri dan anaknya sendiri.
Wowon dibantu dua rekannya yakni Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin.
Total sembilan orang yang menjadi korban pembunuhan Wowon Dkk.
Tiga korban yang tewas di Bekasi adalah istri sirih Wowon, yakni Ai Maimunah (40), kedua anak Maimunah dari pernikahan sebelumnya bernama Ridwan Abdul Muiz (20) dan M Riswandi (16).
Baca juga: Update Sekeluarga di Bekasi Keracunan: Ibu Meninggal Dunia di RS, Anak Sempat Lihat saat Sekarat
Kemudian untuk empat korban yang tewas di Cianjur diketahui juga keluarga dai Wowon, yakni istrinya Wiwik, anaknya sendiri yang bernama Bayu (2), dan mertuanya atau ibu dari Wiwin yakni Noneng.
Sedangkan tiga korban tewas lainnya di luar keluarga dari pelaku pembunuhan berantai di Bekasi.
Mereka, para korban yang tewas diketahui meninggal setelah menagih janji bisa mendapatkan kekayaan hingga dianggap berbahaya karena mengetahui praktik berkedok supranatural.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengungkap motif para pelaku melakukan pembunuhan berantai ini.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Fadil, Kamis (19/1/2023) dikutip dari Tribunnews.
Para pelaku tersebut melakukan pembunuhan terhadap korban-korbannya dengan cara memberi racun pestisida.
Fadli mengatakan, Wowon melakukan pembunuhan itu karena menganggap para korban berbahaya lantaran mengetahui praktik kejahatan yang dilakukan Wowon.
"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain," ucapnya.
Fadil mengungkapkan bahwa pembunuhan berantai di Bekasi tersebut bukanlah yang pertama.
Ketiga pelaku diketahui sudah membunuh enak orang di lokasi berbeda.
Jadi, total ada 9 orang yang menjadi korban pembunuhan berantai alias serial killer oleh Wowon dkk.
"Hasil penyelidikan scientific ada potensi para pelaku sudah pernah melakukan kejahatan sebelumnya dengan modus operandi pembunuhan yang sama," kata Fadil.
Pengakuan Istri Pelaku
Istri keempat Wowon, Iis Suryati (42) mengatakan bahwa Wowon bekerja di tempat penggilingan beras.
Soal kepribadian Wowon, Iis menyatakan bahwa kepribadiannya tidak ada yang aneh dan sama dengan warga lain.
"Kesehariannya biasa-biasa aja, tidak ada yang aneh," kata Iis, dikutip dari Tribunjabar.id, Kamis (19/1/2023).
Iis sendiri mengungkapkan, bahwa dirinya menikah dengan Wowon sejak 2005.
Dari hasil pernikahan tersebut, ia dan Wowon memiliki dua anak, paling besar berusia 12 tahun.
Ketika menikahi wanita lain, Iis mengaku tidak mengetahui hal tersebut, tetapi Wowon pernah mengaku sudah menikah sebanyak tiga kali.
Baca juga: Keluarga yang Baru Pindah di Bekasi Tergeletak di Rumah, 2 Orang Tewas, Polisi: Mulut Korban Berbusa
"Sebelum menikah dengan saya dia sudah pernah menikah, dan mencerikan istri pertama sampai yang ketiga," katanya.
Peran Pelaku
1. Duloh
Duloh mengaku memiliki keahlian khusus menggandakan harta dengan dalih ilmu supranatural untuk meyakinkan calon korban.
Selain itu, Duloh juga berperan menyewakan sebuah kontrakan yang belakangan diketahui dijadikan lokasi pembunuhan para korban.
Duloh juga lah yang berperan untuk mengajak para korban dari Cianjur ke kontrakan di Bekasi yang sebelumnya sudah disewa.
Setelah sampai di kontrakan, Duloh membagikan dan menyajikan kopi berisi racun kepada para korban tersebut.
2. AKI alias Wowon
Perannya melakukan pembunuhan terhadap Ai Maimunah dan Ridwan Abdul Muiz.
"Aki juga memiliki peran mengumpulkan dana untuk melakukan pembunuhan," ucap Fadil.
3. Dede Solehudin
Dede diketahui bertugas menggali lubang di sekitar sumur tempat pembunuhan tersebut.
Penggalian lubang kubur tersebut juga atas perintah dari Duloh untuk menghilangkan jejak pembunuhan.
Sebagai informasi, Irjen Fadil Imran mengungkap bahwa pihaknya mengetahui satu keluarga di Bekasi meninggal karena diracun atau dibunuh.
Hal itu bermula ketika pihaknya bersama dengan sejumlah tim hali melakukan penyelidikan mendalam dengan cara olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pembunuhan satu keluarga di Bekasi itu.
Temuan pertama, penyidik menemukan adanya sisa bakaran sampah dekat galian di belakang rumah lokasi pembunuhan tersebut.
Kemudian polisi memeriksa sisa bakaran tersebut dan menemukan adanya plastik diduga bekas bungkus racun.
"Petunjuk ini ditemukan dari hasil di TKP," jelas Fadil.
Baca juga: Mantan Pacar Ungkap Sosok Ecky, Pelaku Mutilasi di Bekasi: Peduli Anak, Cenderung Suka Wanita Matang
Kemudian bukti tersebut diperkuat juga dengan ditemukannya bercak muntah-muntahan di kamar depan dan belakang kontrakan yang menjadi lokasi pembunuhan.
Akhirnya fakta tersebut semakin jelas setelah dilakukannya pemeriksaan laboratorium terhadap bercak muntahan yang telah ditemukan itu.
"Hasil labfor mengatakan bahwa muntahan tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun, larutan pestisida yang sangat berbahaya yang apabila dikonsumsi manusia dapat sebabkan kematian," ungkap Fadil.
Dari situ, Fadil baru bisa menyimpulkan bahwa narasi soal mati keracunan di awal muncul adalah dugaan yang salah.
"Tapi itu adalah pembunuhan," katanya.
Hasil penyelidikan pun mengungkapkan bahwa di dalam ketiga tubuh korban yang meninggal pun terdapat kandungan zat kimia berbahaya yakni pestisida.
Pestisida tersebut diketahui dimasukkan ke dalam kopi yang dikonsumsi para korban.
"Ditemukan unsur kimia berbahaya yang biasa dikenal sebagai racun di dalam kopi yang telah diracik," ucapnya.
(Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Sebut Pembunuhan di Bekasi Mirip Serial Killer, Pelaku Dijanjikan Tambah Kaya Lalu Diracun dan Update Pembunuhan Berantai di Bekasi, Terungkap Sebagian Korban Masih Anggota Keluarga Pelaku