Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca pekan depan.
Berdasarkan analisis kondisi iklim wilayah Bima dan Dompu, saat ini berada pada periode puncak musim penghujan.
Baca juga: Demam Berdarah di Kota Bima Tembus 46 Kasus, Permintaan Fogging Melonjak
"Secara normal peluang hujan di wilayah Bima dan Dompu sangat tinggi," kata Forcaster BMKG Bima, Laksita Widomurti.
Namun, kata dia, kondisi tersebut berbanding terbalik dengan prakiraan hujan untuk sepekan mendatang.
Pencitraan menunjukkan, peluang terjadinya hujan dengan intensitas tinggi dan terjadi merata akan berkurang.
Hal tesebut disebabkan oleh gangguan cuaca, berupa adanya dua arus siklonik yang terjadi di Belahan Bumi Utara (BBU), yang menyebabkan massa udara terkonsentrasi di wilayah tersebut.
Akibat dari adanya gangguan cuaca tersebut, diprakirakan angin timuran akan kembali menguat yang akan berimbas berkurangnya peluang hujan di wilayah Bima dan Dompu.
Namun, perlu diperhatikan, hujan dengan intensitas sedang tetap berpotensi terjadi, namun bersifat lokal dan sporadis berpeluang terjadi di Pekat, Sanggar, Soromandi, Sape, Bolo, dan Donggo.
"Kondisi ini diprakirakan akan bertahan hingga 25 Januari 2023," sebut Laksita, Jumat (20/1/2023).
Kendati menghilangnya potensi curah hujan dalam beberapa hari kedepan, khususnya di wilayah Bima dan Dompu, jangan menjadikan lemahnya kewaspadaan masyarakat terhadap bencana hidrometeorologi.
Potensi bencana hidrometeorologi tetap dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal, seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor dan banjir.
Masyarakat juga dapat memanfaatkan kondisi ini, untuk membersihkan saluran air untuk mengurangi dampak bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi.
"Kami juga mengimbau masyarakat, waspada potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dengan memantau informasi peringatan dini cuaca ekstrem dari kami," pungkas Laksita. (*)