TRIBUNLOMBOK.COM - Hacker Bjorka kembali menjadi sorotan warganet.
Sama seperti sebelumnya, Bjorka kembali mengklaim jika dirinya memiliki data penduduk Indonesia.
Data yang diklaim Bjorka kali ini diduga berasal dari MyPertamina.
Bjorka mengklaim dirinya memiliki 44 juta data MyPertamina.
Ia kemudian menjual data diduga dari MyPertamina itu di Breached Forum pada Kamis (10/11/2022).
Bjorka memberikan harga 25.000 dolar AS atau sekitar Rp 392 juta untuk data MyPertamina tersebut seperti dikutip dari Kompas.
Data MyPertamina itu diduga memuat nama, email, NIK dan NPWP.
Data lain seperti alamat, nomor telepon dan pendapatan warga diduga ada juga dalam data tersebut.
Bjorka juga memberikan beberapa sampel data MyPertamina yang diduga diretas tersebut.
Kompas.com telah mengonfirmasi dugaan kebocoran data MyPertamina ini kepada Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting. Namun, belum ada respons dari Ginting hingga artikel ini tayang.
Detik-detik Penjual Es di Madiun Dikontak Hacker Bjorka
Sebelumnya, polisi telah menetapkan seorang tersangka terkait kasus hacker Bjorka.
Tersangka yang berprofesi sebagai penjual es di Madiun itu berinisial MAH (21).
Menurut polisi, MAH merupakan penyedia akses agar Bjorka bisa melancarkan aksinya.
Kini, MAH mengungkapkan detik-detik dirinya dikontak oleh Bjorka.
Menurutnya, hal itu terjadi setelah MAH bergabung dengan sebuah grup privat Telegram.
Grup tersebut diduga milik Bjorka.
MAH mengatakan, ia bergabung dengan grup Telegram itu pada awal September 2022.
Ia lantas membuat kanalnya sendiri di Telegram dengan nama Bjorkanism.
Kanal itu ia buat pada Rabu (7/9/2022).
Channel itu mengunggah tiga kali unggahan yang disampaikan Bjorka di media sosial.
Baca juga: Dituding Bjorka Tutupi Masa Lalu Buruk, Nikita Mirzani: Saya Gak Main Twitter, Jangan Banyak Alasan
Kemudian, Agung mengunggah ulang unggahan Bjorka pada 8 sampai 10 September.
Namun, Agung kaget tiba-tiba dirinya menerima pesan di grup privat dalam bahasa Inggris.
Pesan dari sosok yang diduga Bjorka itu awalnya menanyakan pemilik channel Bjokarnism.
Tanpa pikir panjang, Agung yang kesehariannya bekerja sebagai penjual es teh itu langsung merespons pesan Bjorka.
Agung yang tak lancar berbahasa Inggris pun menggunakan aplikasi Google Translate untuk bisa berkomunikasi.
“Saya langsung gerak cepat chat ke dia dengan bahasa Inggris dengan menggunakan aplikasi Google Translate. Saya katakan kalau channel itu saya yang pegang,” kata Agung, Sabtu dikutip dari Kompas.com.
Lantas, dalam unggahan itu, Bjorka akan membeli channel tersebut dengan harga 100 dollar Amerika Serikat.
Setelah disepakati, sosok Bjorka meminta Agung memberikan dompet elektronik untuk melakukan pembayaran dalam bentuk bitcoin.
Sepak Terjang Bjorka
Bjorka pertama kali jadi sorotan saat mengklaim punya ribuan data pegawai Kemenhumham pada bulan Agustus lalu.
Tak lama berselang, salah seorang Humas Kemenkumham mengatakan bahwa data mereka aman alias tidak bocor.
Beberapa waktu kemudian, Bjorka justru membagikan informasi pribadi Humas Kemenkumham tersebut.
Rupanya, aksi Bjorka tidak cukup sampai di situ.
Bjorka mengaku memiliki 17 juta data pelanggan PLN pada pertengahan bulan Agustus.
Akhir bulan Agustus 2022, Bjorka kembali menjadi sorotan.
Ia kembali mengaku jutaan data masyarakat Indonesia.
Baca juga: VIRAL Video Kekerasan saat Pengenalan Kampus, Humas Universitas Muhammadiyah Bima Minta Maaf
Kali ini, Bjorka mengaku memperoleh data tersebut dari registrasi SIM Card yang sempat diwajibkan oleh pemerintah.
Tak cukup sampai di situ, Bjorka kemudian mengaku memiliki 105 juta data penduduk Indonesia.
Sang hacker mengaku memiliki data dari Komisi Pemilihan Umum pada hari Rabu (7/9/2022).
Data tersebut, lanjut Bjorka, terdiri dari NIK, Kartu Keluarga, nama lengkap, tempat tanggal lahir, dan lain sebagainya.
Bjorka pada hari Jumat (9/9/2022) kembali membuat geger di media sosial.
Bagaimana tidak, ia mengaku memiliki surat rahasia yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo.
Bahkan, menurut Bjorka, ada juga surat dari Badan Intelijen Negara.
Klaim-klaim tersebut sempat dibantah oleh Pemerintah Indonesia yang menyebut bahwa tidak ada kebocoran data.
Namun, pada akhirnya pemerintah mengaku hendak menjerat Bjorka menggunakan UU ITE.
Rupanya, aksi Bjorka tak cukup sampai di situ.
Baca juga: Videonya Tak Butuh Perempuan Viral Seusai Diceraikan Nathalie Holscher, Sule: Biarkan Mereka Gibah
Ia turut membagikan informasi pribadi para pejabat Indonesia.
Salah satu yang paling viral adalah data pribadi milik Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate.
Dalam data yang Bjorka bagikan, terdapat informasi seperti NIK, alamat, nomor handphone, alamat email sang menteri.
Bjorka memberikan ucapan selamat tahun kepada Johnny sambil membagikan data tersebut pada Sabtu (10/9/2022).
Selain Johnny G Plate, Bjorka turut membagikan informasi pribadi Puan Maharani yang ia anggap bertanggungjawab atas kenaikan harga BBM di Tanah Air.
Informasi pribadi Menteri BUMN Erick Thohir dan Denny Siregar turut dibagikan oleh sang hacker.
Bjorka juga sempat diminta untuk membagikan informasi mengenai kasus Munir.
Ia lantas membagikan informasi pribadi milik Muchdi Purwoanjono yang Bjorka sebut sebagai pembunuh Munir.
(Kompas/ Kompas TV) (TribunJatim/ TribunLombok/ Tribunnews)