WSBK Mandalika 2022

MGPA Datangkan Empat CoC Marshal dari Malaysia untuk WSBK Mandalika 2022

Penulis: Sinto
Editor: Wahyu Widiyantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simulasi marshal melakukan pemadaman kebakaran motor pembalap untuk persiapan WSBK Mandalika 2022, Selasa (8/11/2022). saat ini marshal dari NTB 65 persennya sudah pernah terlibat dalam balapan internasional namun masih butuh dari Malaysia yang punya lisensi FIM.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) telah mendatangkan tiga Clerk of the Course (CoC) marshal untuk ajang WSBK Mandalika 2022 yang akan berlangsung akhir pekan inil.

Instruktur Marshal Ikatan Motor Indonesia (IMI) Donny Mahardjono mengungkapkan, secara peraturan Sirkuit Mandalika akan mampu mandiri sepenuhnya setelah menyelenggarakan event selama tiga musim atau tiga tahun.

Menurut Donny saat ini marshal dari NTB 65 persennya sudah pernah terlibat dalam WSBK Mandalika 2021 maupun MotoGP Mandalika 2022.

"Terdapat beberapa marshal yang baru direkrut oleh MGPA akan diberikan training program yang di mana sejak Sabtu (5/11) telah diberikan pengarahan dan hari Minggu (6/11) telah diberikan training dalam ruangan," terang Donny.

Baca juga: Paddock Show Sudah Tuntas Dikerjakan, Podium Juara WSBK Mandalika 2022

Donny menambahkan, para marshal nantinya akan diberikan pelatihan di lapangan mulai Rabu (9/11/2022) hingga hari Kamis (10/11/2022) untuk memantapkan persiapan WSBK Mandalika 2022.

Para marshal juga telah melakukan melakukan observasi mengelilingi Sirkuit Mandalika untuk mengetahui medan di lapangan.

"Mulai dari kondisi cuaca yang dihadapi hingga penempatan-penempatan pos marshal," pungkas Donny.

Sementara itu, Direktur utama MGPA Priandhi Satria menerangkan, marshal MGPA belum memiliki lisensi yang telah disetujui oleh FIM atau organisasi internasional di bidang olahraga sepeda motor.

Contohnya di pit in untuk marshal yang bertugas harus sudah memiliki sertifikasi dari FIM yang di mana saat ini MGPA belum mempunyai marshal tersebut yang sudah mengikuti ujian.

Beberapa yang memang harus memiliki sertifikasi dari FIM di Indonesia belum ada sehingga selanjutnya meminjam dari Malaysia.

"Harapan kami Ikatan Motor Indonesia bisa mengikuti ujian yang dimana targetnya tahun depan sudah bisa berlisensi sesuai kebutuhan WSBK dan MotoGP sehingga paling tidak di MotoGP 2023 bisa melaksanakan event sendiri dari sisi marshal," harap Priandhi.

(*)

Berita Terkini