TRIBUNLOMBOK.COM, LONDON – Financial Times menulis atrtikel mengenai kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali, 15-16 November 2022.
Pada hari Senin 7 November 2022, Financial Times yang berkantor pusat di London, menerbitkan artikel berjudul “Indonesia’s president has ‘strong impression’ Putin will miss G20 summit in Bali” di situs webnya.
Baca juga: Tim Pendahulu dari Sejumlah Negara Sudah Tiba di Bali Tujuh Hari Menjelang KTT G20
Financial Times menulis, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dirinya memiliki “kesan kuat” bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri KTT G20 di Bali pekan depan.
Sebelumnya, telah muncul spekulasi tentang kemungkian Putin hadir di KTT G20 di Bali, di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat atas Ukraina.
Jika Presiden Putin hadir di Bali, itu akan menjadi pertemuan pertamanya sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 dengan Presiden Amerika Serikat ( AS) Joe Biden dan para pemimpin NATO lainnya.
Amerika Serikat dan negara anggota NATO telah memberikan puluhan miliar dollar dukungan militer kepada Ukraina dan memberlakukan banyak sekali sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Financial Times melaporkan, Presiden Jokowi sempat berbicara kepada Putin pada Rabu (2/11/2022) tentang KTT G20 dan sebagai hasil dari panggilan itu diyakini pemimpin Rusia tidak akan hadir.
Presiden Jokowi berkata demikian dalam sebuah wawancara dengan Financial Times.
Financial Times mengungkap, Dmitry Peskov, juru bicara Putin, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Peskov sempat mengatakan kepada wartawan bahwa Kremlin akan membuat keputusan tentang kehadiran Putin di KTT G20 pada pekan ini.
Bulan lalu Vladimir Putin sempat mengatakan, “Rusia pasti akan mengirim wakil (di Bali) pada tingkat tinggi. Mungkin saya akan pergi juga. Saya akan berpikir tentang hal ini".
Disebutkan Financial Times, Presiden Jokowi menekankan bahwa Rusia tetap dipersilakan untuk menghadiri pertemuan G20 dan Indonesia berharap dapat memfasilitasi dialog internasional untuk melawan apa yang disebutnya peningkatan ketegangan internasional yang “sangat mengkhawatirkan”.
“G20 tidak dimaksudkan untuk menjadi forum politik. Ini dimaksudkan tentang ekonomi dan pembangunan,” tutur Jokowi.
Indonesia dilaporkan Financial Times, berniat menempatkan ketahanan pangan dan energi sebagai topik pembicaraan pekan depan, dua isu yang menjadi perhatian dunia akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Anda bisa dapatkan update berita setiap saat dari TribunLombok.com. Silakan bergabung di Grup Telegram "TribunLombok.com". Klik link https://t.me/tribunlombok, kemudian join.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Media Asing: Jokowi Punya Kesan Kuat Putin Tak Akan Hadiri KTT G20