Berita Mataram

Murid SDN Model Mataram Diliburkan untuk Sementara

Penulis: Laelatunniam
Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar aksi perusakan SD 2 Model Mataram, Jumat (2/9/2022).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Pimpinan Dinas Pendidikan Kota Mataram sudah menginstruksikan agar para murid SDN model Mataram diliburkan sementara waktu.

Tujuannya guna menenangkan murid-murid yang ketakutan akibat aksi perusakan yang dilakukan sekelompok siswa SMPN 14 Mataram pada Jumat (2/9/2022).

Kepala SD Negeri Model Mataram Aries Setiarini menuturkan perusakan terjadi saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

"Seketika ini yang membuat anak-anak nangis histeris. Dari Dinas Pendidikan sudah meminta untuk diliburkan atau belajar daring untuk menenangkan anak-anak," ungkap Aries.

Aries menyayangkan tindakan yang dilakukan oknum pelajar SMPN 14 Mataran tersebut.

“Kita berharap tidak ada lagi seperti ini. Tindakan murid-murid ini menjadi tanggung jawab kita bersama, anak-anak kita harus menjadi pribadi yang baik," tambahnya.

Aries mengakui SDN Model Mataram berada dalam satu lingkungan dengan SMPN Negeri 14 Mataram kurang lebih enam tahun.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Yusuf mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan kunci eks kampus UT di Dasan Lekong untuk tempat belajar para murid SDN Model Mataram.

"Kita sudah menyerahkan kunci kepada kepala sekolah yang disaksikan oleh wali murid. Itu bangunan sangat bagus dan kita meminta untuk segera pindah supaya anak-anak kita belajar dengan nyaman," kata Yusuf.

Yusuf pun nenampik adanya pengeroyokan oleh siswa SMPN 14 Mataram terhadap SDN Model Mataram.

"Saya rasa itu terlalu berlebihan kalau disebut pengeroyokan, hanya merusak pagar pembatas saja," tegasnya.

"Saya tegaskan kembali lagi tidak ada pengeroyokan, saya bisa buktikan dengan menampilkan CCTV yang ada," tambahnya.

Yusuf membenarkan pihaknya meminta SDN Model Mataram untuk meliburkan muridnya sementara waktu.

"Pagar pembatasnya dirusak itu yang membuat anak-anak ketakutan kemudian menangis. Untuk menghilangkan rasa takutnya itu kami sudah meminta pihak sekolah meliburkan anak-anak," tuturnya.

Kepala SMP Negeri 14 Mataram, Lina Yeti Budi Asih membantah tentang adanya provokasi yang dilakukan oleh pihak sekolah.

"Sekolah tidak pernah meminta anak-anak untuk melakukan perusakan terhadap pagar pembatas," tegas Lina.

Ia menyebut hal ini terjadi karena siswa SMPN 14 Mataram merasa tidak nyaman belajar secara lesehan karena kekurangan ruang belajar. (*)

 

Berita Terkini