Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia biasa diisi dengan kegiatan upacara pengibaran bendera.
Uniknya, warga Dusun Danger Utara, Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur menggelar upacara dengan perlengkapan sederhana.
Warga menggunakan pohon pisang dan bambu sebagai tiang bendera pada upacara HUT ke-77 RI.
Maklum, lokasi upacaranya di tengah sawah.
Baca juga: Upacara HUT ke-77 RI di Lombok Tengah, Masyarakat Cuma Bisa Ikut dari Luar Tembok Kantor Bupati
Para pengibar benderanya juga unik yakni remaja masjid yang mengenakan pakaian adat Sasak.
Meski demikian, Bendera Merah Putih tetap berkibar dengan gagah diiringi lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Peserta upacara begitu semangat mengikut upacara kemerdekaan yang berjalan sederhana tersebut.
Layaknya upacara pada umumnya, dalam kegiatan ini juga ada petugas dan peserta upacara yang terdiri dari petani, peternak, ibu tangga hingga anak-anak.
Bahkan beberapa masyarakat di Dusun Danger Utara yang usianya 80 tahun lebih turut hadir pada proses upacara ini.
Warga berharap seluruh masyarakat di Indonesia merasakan kemerdekaan yang sama meski dalam suasana yang paling sederhana sekalipun.
"Tiang bendera dibuat dari pohon pisang dan bambu karena memiliki makna dalam perjuangan rakyat Indonesia waktu itu," terang Kepala Dusun Danger Utara Humaidi kepada TribunLombok.com.
Baca juga: Danrem 162/WB Inspektur Upacara HUT ke-77 RI, Bicara Pemulihan Ekonomi hingga Program NTB Gemilang
Upacara ini, kata dia, juga bertujuan supaya masyarakat turut merasakan momentum peringatan kemerdekaan RI.
"Masyarakat begitu bersemangat dan antusias mengikuti upacara HUT ke-77 RI yang sederhana. Warga kita yang usianya 80 tahun lebih menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan bisa merasakan kembali melalui upacara ini," tutupnya.
(*)