Bincang TribunLombok

Baihaqi 'Wait and See' Menuju Kontestasi Pemilu 2024

Penulis: Lalu Helmi
Editor: Wahyu Widiyantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Baihaqi

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua DPD KNPI NTB Baihaqi tidak ingin terburu-buru menentukan tujuan politik pada Pemilu 2024.

Arsitek yang pernah mencalonkan diri sebagai Walikota Mataram pada Pilkada 2020 lalu ini menegaskan pilihan politiknya telah berakar pada pertimbangan yang kuat.

"Saya itu kan orangnya mengalir. Tapi ketika kita sudah mengambil sikap yang jelas, itu telah melalui proses pemikiran yang panjang," kata Baihaqi dalam Bincang TribunLombok.com, Rabu (20/7/2022).

Baihaqi melihat apapun dinamika dalam pesta demokrasi yang muncul ke depan, dirinya mesti siap dengan segala perubahan yang ada.

Baca juga: Gagasan Activist-Preneur Ketua KNPI NTB: Matang secara Ekonomi Dulu, Terjun ke Politik Kemudian

"Kita tunggu saja, tentu kita harus punya rencana. Tapi rencana itu juga harus realistis, harus bisa mengukur diri itu yang jauh lebih penting. Kalau kita tidak bisa mengukur diri, itu namanya kita nekat. Ukur diri kita dengan berbagai pertimbangan yang ada dan masukkan keberanian kita di sana," ungkapnya.

Sementara ini, Baihaqi lebih memilih 'wait and see'.

Ia akan mulai menentukan sikap ketika momentum dan perkembangan politik menghendaki dirinya untuk masuk ke arah sana.

Pada Pemilihan Walikota Mataram (Pilwali) 2020 silam, sejumlah pihak menilai sepak terjang Baihaqi cukup berani dan menuai hasil.

Sebagai pendatang baru, Baihaqi mendapat dukungan dari tiga partai politik sekaligus.

Baihaqi dinilai punya posisi tawar yang cukup tinggi.

Pada Pilwali Kota Mataram, Baihaqi memperoleh 10,1 persen suara atau 20.062 suara.

Dengan latar belakang pengusaha khususnya di bidang arsitektur, dirinya melihat ada korelasi antara apa yang ia geluti dengan bidang politik.

Politik dalam kacamata Baihaqi adalah jalan untuk berkhidmat.

Baca juga: Mohan Gandeng Ketua KNPI NTB Masuk Struktur Partai Golkar NTB

"Sehingga saya mengambil keputusan untuk masuk ke dunia politik. Kalau memang takdir saya di sini, saya niatkan semata-mata agar bernilai ibadah," katanya.

Salah satu instrumen penting dalam politik baginya adalah kemampuan berkomunikasi.

"Dari proses itu, saya menyadari bahwa politik itu sejatinya seni dalam berkomunikasi. Kan tidak mudah kita bisa meyakinkan para ketua partai, tokoh untuk menjadi bagian daripada perjuangan," tegasnya.

(*)

Berita Terkini