Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - M Zulfaidi (40) Ketua Kelompok peternak sapi Al-Muhlisin, Desa Bagek Nyake Kecamatan Aikmel, Lombok Timur mengaku ada kekhawatiran terhadap wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang menjangkit beberapa Daerah saat ini.
Pasalnya penyebaran yang kian masif membuatnya kawatir akan keberlangsungan perekonomian masyarakat yang ada di Kecamatan Aikmel.
Khususnya bagi para peternak sapi.
Baca juga: Wabah PMK Terdeteksi di Lombok Timur, Sebanyak 43 Sapi Positif Terkonfirmasi di Kecamatan Aikmel
Baca juga: Kasus PMK Ditemukan di Lombok Tengah, Pasar Hewan Ditutup Sementara
"Kekhawatiran sih pasti, pasalnya dengan kasus yang saat ini terjadi saja, pasar mulai senin depan ditutup, masyarakat yang cari nafkah dari penjualan daging kan dirugikan," jelasnya kepada TribunLombok.com Sabtu (14/5/2022).
Zulfaidi bercerita mengenai penyebaran yang begitu cepat pada sapi yang ia pelihara.
Gejala-gejala yang di alami sapi-sapinya sebelum terkonfirmasi positif terjangkit PMK.
"Ada satu sapi itu jatuh. Setelah jatuh itu, diperiksa, dicari-cari itu air liurnya banyak, setelahnya pihak Puskesmas Hewan (Puskeswan) mengatakan sapi saya ini terjangkit PMK," jelasnya.
Selang beberapa hari yang awalnya hanya ada satu sapi yang terjangkit, dua hari setelahnya ikut beberapa sapi yang terkonfirmasi positif.
Dari 43 sapi yang ia rawat, semuanya dalam 3 hari terkonfirmasi positif semuanya.
Proses perawatan tetap di lakukan oleh Puskeswan setempat, berbagai perawatan sudah dimaksimalkan seperti injeksi.
Zulfaidi mengaku untuk mengantisipasi penyebarannya demakin meluas, kandangnya sudah di pasangkan lebel tutup oleh Puskeswan setempat, dan tidak boleh ada orang lain yang masuk kedalam kandang selama pase lockdown.
"Setelah di periksa oleh dokter hewan, dan hasilnya positif, kita di tekankan untuk jangan melakukan aktifitas yang melibatkan sapi ini keluar, untuk mengantisipasi penyebaran katanya, selain itu ada tanda tutu di kandang yang di berikan," tuturnya.
Ia juga menitip harapan agar wabah PMK ini segera tertangani. Berbagai pihak yang berwenang diharapkan bergerak cepat menangani wabah PMK ini di Kabupaten Lombok Timur.
"Harapannya ya, ke depan semoga teratasi saja. Dan untuk penanganannya kita perlu bimbingan kedepannya harus bagaimana dan seperti apa" tutupnya.
(*)