MotoGP Mandalika 2022

Desain Trofi MotoGP Mandalika 2022 Seperti Obor, Ini Sumber Inspirasi dan Maknanya

Penulis: Sinto
Editor: Wahyu Widiyantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas membersihkan trofi MotoGP Mandalika 2022.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) telah menunjuk Tuksedo Studio sebagai vendor trofi MotoGP Mandalika 2022.

Tuksedo Studio ditunjuk kembali setelah World Superbike dan World Supersport Mandalika November 2021 lalu.

Desain trofi MotoGP Mandalika 2022 terinspirasi dari obor yang melambangkan nyala api kompetisi.

Desainer Trofi MotoGP Mandalika 2022 Gusti Handoko Jumat (18/3/2022) menyampaikan, api itu menjadi simbol inspirasi dari bangkitnya perekonomian Indonesia.

Baca juga: Bikin Bangga, Trofi MotoGP Mandalika 2022 Diproduksi Anak Bangsa

"Terutama pada sektor turisme yang terdampak oleh pandemi dewasa ini, dengan harapan besar agar kita dapat sama-sama menjaga agar api dari “obor” ini tidak pernah padam," tutur Gusti dalam keterangan tertulis yang diterima TribunLombok.com.

Adapun trofi MotoGP Mandalika 2022 berbentuk obor yang digunakan untuk estafet seperti pada ajang olimpiade.

Tuksedo Studio berharap, piala yang melambangkan semangat dan kebangkitan Indonesia yang diawali di Mandalika ini dapat diteruskan estafetnya secara berkelanjutan.

Indonesia tidak hanya mampu mengadakan event berskala internasional hanya sekali dua kali.

Tapi juga sebagai negara yang memiliki kemampuan artistik dan produksi tahap dunia secara terus menerus.

Ada pun corak motif lokal yang terdapat pada piala turut melengkapi pola layout Sirkuit Mandalika.

Barisan trofi MotoGP Mandalika 2022 yang akan diberikan kepada pemenang balapan di Sirkuit Mandalika Minggu 20 Maret 2022 nanti. (Dok. MGPA)

Yang mendasari desain piala ini secara umum sebagai ajang Moto GP yang diselenggarakan di Mandalika.

Tuksedo Studio mengaku merasa bangga karena para seniman lokal diberikan kesempatan untuk menunjukkan karyanya kepada dunia.

"Ini adalah fakta bahwa para seniman dan pekerja lokal memiliki kapasitas yang
mumpuni untuk merancang dan membuat langsung dengan tangan sendiri sebuah karya seni berkelas dunia," tutupnya.

(*)

Berita Terkini