TRIBUNLOMBOK.COM - Pemerintah sedang menggodok peta jalan pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Namun, penetapan status endemi bukan hanya dari satu negara sementara pandemi Covid-19 sudah berdampak secara global.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, penetapan status endemi merupakan otoritas badan kesehatan dunia (WHO).
"Ke depannya semoga masyarakat dunia semakin baik beradaptasi hidup berdampingan dengan Covid-19," jelas dalam konferensi pers, Selasa (8/3/2022) dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: Aturan Terbaru PPDN Transportasi Laut Tanpa Tes Covid-19, Berlaku di Pelabuhan Lembar Hingga Sape
Baca juga: Kisah Mahasiswa NTB di Rusia saat Perang dengan Ukraina Berkecamuk, Sempat Cemas karena Sanki SWIFT
Istilah endemi belakangan akrab di tengah masyarakat.
Endemi merupakan kondisi untuk menggambarkan keberadaan sebuah penyakit yang cenderung terkendali karena jumlah kasus yang rendah secara konsisten, dengan luas daerah terdampak dan durasi yang beragam di tiap daerah.
"Saat berada dalam kondisi endemi, dapat diindikasikan dari jumlah kasus dan kematian yang rendah bahkan 0 dalam jangka waktu tertentu."
"Dan kondisi ini hanya dapat tercapai jika masyarakat secara kolektif menjalankan pengendalian Covid-19 dengan optimal," kata Wiku.
Kementerian Kesehatan tengah merancang roadmap terkait endemi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan ada dua fase yang harus dilakukan sebelum menuju situasi endemi.
Pertama, fase pengendalian pandemi dan kedua, fase pra endemi.
"Kita sedang menyusun roadmap menuju situasi endemik. Tentunya sebelum endemik tercapai, yang harus kita lakukan dua fase sebelumnya," kata Nadia dalam keterangan virtual melalui kanal YouTube Kemenkes dilihat, Rabu (9/3/2022).
Nadia menjelaskan, dalam masa pengendalian endemi, ada indikator yang harus ditetapkan.
Indikator ini masih dibahas bersama para ahli kesehatan.
"Beberapa hal misalnya yang sudah menjadi pertimbangan, termasuk transmisi komunitas yang sudah ada pada level 1, kemudian cakupan vaksinasi minimal 70 persen," jelas Nadia.
Selain itu, indikator seperti testing tracing sesuai dengan standar yang ada.
"Yang pasti adalah laju penularan atau yang kita ukur dengan reproduction rate itu kurang dari 1 dalam kurun waktu tertentu. Jadi ini adalah beberapa hal, yang menjadi indikator kita dan dalam rangka menuju situasi (endemik)," tambahnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jubir Covid-19: Penetapan Status Endemi Otoritas WHO