Ketika Pedagang Jajanan Pasar Ampenan Berharap Konflik Rusia Vs Ukraina Tak Pengaruhi Usaha Mereka

Penulis: Jimmy Sucipto
Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jajanan yang dipasarkan oleh Lia (21), di Pasar Kebon Roek, Ampenan, Mataram, pada hari Rabu 9 Maret 2022.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Aneka jajanan pasar tampak rapi tersusun di lapak Pasar Kebon Roek, Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pantauan TribunLombok di lapangan, di antaranya ada bolu, pie susu, pie coklat, maupun jajanan pasar lainnya.

Mulai dari jajanan pasar dengan citarasa manis hingga asin.

Lia (21) salah seorang pedagang jajanan pasar di Pasar Kebon Roek mengaku usaha tersebut sudah berjalan lama.

Lia mengungkapkan dirinya berjualan sejak pagi hingga sore hari.

Bukan membuat sendiri, namun Lia mengambil dagangan jajanan pasar tersebut dari seorang produsen.

Baca juga: Ini 16 Tim Futsal NTB yang Akan Berlaga di Liga Nusantara 2022

Di mana dari produsen tersebut, Lia membeli dengan harga Rp800 per makanan.

Jajanan yang ia jual juga bisa dikatakan cukup terjangkau, yakni serba Rp1.000.

Sehingga Lia mengambil keuntungan hanya Rp200 saja setiap satu jajanan yang ia jual.

Jajanan khas pasar milik Lia (21), yang sedang dibeli oleh dua orang pembeli, di Pasar Kebon Roek, Ampenan, Mataram, pada hari Rabu 9 Maret 2022. ((TribunLombok/Jimmy Sucipto).)

Lia pun berharap tidak ada kenaikan harga untuk jajanan pasar, agar dirinya tetap bisa menjual dengan harga murah.

Dirinya juga berharap perang antara Rusia vs Ukraina tak mempengaruhi harga jajanan pasar.

Hal ini lantaran berhubungan dengan komoditas tepung yang menjadi bahan dasar mayoritas jajanan pasar.

Seperti dilansir oleh Kompas.com, Indonesia mengimpor gandum dari Ukraina.

Impor gandum Indonesia terbilang tinggi.

Diketahui gandum sendiri adalah bahan baku pembuatan tepung terigu dan tepung gandum.

Jika perang meletus, tentu saja hal ini bisa saja mengancam harga tepung terigu dan tepung gandum di Indonesia.

Baca juga: Travel Bubble MotoGP Mandalika 2022 Dihapus, Marc Marquez Cs Bisa Lebih Leluasa

Baca juga: 6.664 Kamar Penginapan Masih Tersedia di Lombok Jelang MotoGP Mandalika

"Ini yang perlu diantisipasi. Beberapa produk makanan kita cukup bergantung dari gandum, jadi bisa mempengaruhi harga jual misalnya mie instan, ataupun roti, dan produk gandum turunan lainnya," kata Direktur Eksekutif Center of Law and Economic Studies (Celios) Bhima Yudhistira, Minggu (27/2/2022).

Namun hingga saat ini, Lia mengaku belum ada kenaikan harga untuk setiap jajanan pasar.

“Semoga harga tepung tidak naik, agar produsen jajanan pasar saya tidak menaikan harga jualnya, karena bisa berimbas kepada saya selaku pedagang dan juga pembeli,” tambah Lia.

(TribunLombok.com, Jimmy Sucipto) (Kompas.com/Fika Nurul Ulya)

 
 

Berita Terkini