Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sirkuit Mandalika berbenah memperbaiki aspal lintasan yang dikeluhkan pembalap MotoGP usai tes pramusim Februari 2022 lalu.
Pembenahan aspal ini dilakukan dengan pengaspalan ulang Sirkuit Mandalika di sebagian lintasan.
Selanjutnya, lintasan Sirkuit Mandalika dari sebelum tikungan 17 hingga setelah tikungan 5 ini akan dilapisi dengan aspal baru.
Baca juga: Update Pengaspalan Ulang Sirkuit Mandalika, Pengelupasan Aspal Trek Lurus Sudah Rampung
Baca juga: Jeeva Klui Resort, Penginapan dengan Spot Sunset Terbaik di Lombok Utara
Baca juga: VIRAL Aspal Sirkuit Mandalika Disebut Salah Desain, Dirut MGPA Priandhi Satria: Jangan Percaya
Tidak hanya itu, pengaspalan ulang ini juga disertai dengan pembersihan setiap area lintasan.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satri mengatakan, pembersihan lintasan ini untuk memastikan agar tidak terdapat debu ataupun kerikil yang melekat di area resurfacing.
“Beberapa bagian juga dilakukan pencucian ulang. Hal ini dilakukan agar aspal yang baru melekat dengan baik pada lapisan aspal yang lama,” jelas pria yang karib disapa Andhi ini kepada TribunLombok.com, Rabu (2/3/2022).
Dia memastikan tidak ada sisa oli ataupun bahan cair lainnya di area resurfacing.
Sifat oli yang menyerap masuk kedalam aspal dapat memperburuk kualitas aspal di sirkuit.
Adanya oli juga dapat memecah butiran kerikil secara terus-menerus.
“Bukan hanya satu kerikil namun juga kerikil lainnya karena sifatnya domino dari oli tersebut,” ujarnya lagi.
Lintasan yang dikelupas aspalnya akan dilapisi lagi dengan aspal baru.
Aspal baru ini sudah dilakukan testing mix dengan agregat baru.
Selanjutnya mulai hari ini Rabu, (3/2/2022) akan dilakukan pengaspalan ulang.
Pengaspalan ulang ini sesuai persetujuan dari teknisi, konsultan, quality control, PT PP, dan MGPA yang melakukan pengawasan langsung pengerjaan resurfacing di Sirkuit Mandalika.
Pria yang besar di kancah off-road ini menyampaikan kualitas bahan baku berbeda dengan bahan baku sebelumnya.
Bahan utama berupa kerikil harus konsisten sekitar 10 milimeter dengan sisi melekat yang lebih banyak.
Kerikil tersebut juga dicuci agar pasir dan butiran halusnya hilang.
“Kami juga sudah memastikan kekerasan bahan bakunya juga harus sesuai dengan standar kami. Sehingga saat dilakukan pemadatan, batu 10 milimeter tadi itu tidak pecah,” tutup mantan Direktur Media dan Komunikasi PT Sarana Media Nusantara ini.
(*)