TRIBUNLOMBOK.COM, SUMARTA UTARA - Pernyataan kontroversial kembali dilontarkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Edy menyebut bilaperlu akan mengundang malaikat untuk wujudkan Sumut jadi daerah bebas korupsi.
Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri acara di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Pemilik 1,1 Juta Liter Minyak Goreng di Deli Serdang Digerebek, Edy Rahmayadi: Semua Lagi Susah
Baca juga: Begini Lirik Mars dan Hymne KPK Ciptaan Istri Ketua KPK Firli Bahuri yang Tuai Kritik
Pada acara tersebut, Pemprov Sumatera Utara mencanangkan pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Pemprovsu
Gubenur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dalam sambutannya menginginkan ada lebih banyak orang yang datang menyaksikan, termasuk para malaikat.
"Saya senang sekali bapak-bapak ini hadir, dari KPK hadir, saya sebenarnya kepingin lebih banyak lagi datang, kalau bisa malaikat saya undang, saya undang ke sini. Besok keluar itu di koran Gubernur marah-marah lagi, begitu isinya, tapi saya sudah bosan dengan kata-kata itu," ujar Edy, Selasa (22/2/2022).
Edy kemudian mengatakan, hal itu merupakan cita-citanya bersama Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah untuk membentuk pemerintahan dengan tata kelola yang baik dan bersih dari korupsi.
Hasilnya, maka masyarakat akan mendapat pelayanan yang prima dari pemerintah.
“Sejak awal menjabat kita sudah mencita-citakan ini, sekarang kita sudah berada di pintu masuknya untuk membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dari korupsi,” katanya.
Di depan para saksi dan tamu yang hadir, sebanyak 41 pimpinan OPD Pemprov Sumut membacakan pakta integritas untuk membangun ZI menuju WBK dan WBBM.
Setelah itu, perwakilan OPD bersama saksi juga menandatangani Piagam Pencanangan Pembangunan Zona Integritas.
Edy Rahmayadi menegaskan, agar semua jajarannya benar-benar melaksanakan pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM.
Dia tidak ingin pencanangan ZI ini hanya sebatas seremonial tanpa implementasi.
“Ini niat kuat kita, kalian (pimpinan OPD) sudah berkomitmen dan disaksikan Forkopimda, rektor dan lembaga pemeriksa lainnya.
Jangan main-main, berbuatlah untuk membangun Sumut, menyejahterakan masyarakat kita,” terangnya.
Komentar KPK
Sementara itu, KPK mengingatkan agar Edy Rahmayadi tidak meneruskan tindak korupsi yang dilakukan dua pendahulunya.
Adapun dua Gubernur Sumut periode sebelumnya yang terjerat tindak pidana korupsi yakni Syamsul Arifin dan Gatot Pudjo Nugroho.
"Jangan sampai hattrick," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Alexander berharap, peristiwa Syamsul Arifin dan Gatot Pujo Nugroho menjadi pelajaran bagi Edy Rahmayadi.
"Saya senang Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mencanangkan zona integritas. Pembangunan zona integritas, bukan saja tugas bapak dan ibu. Tapi, masyarakat. Untuk itu, masyarakat juga diajak, kita didik. Agar berintegritas juga," jelas Alexander.
Dia mengatakan untuk menuju WBK dan WBBM tidak akan terwujud apabila tidak ada komitmen dari pimpinan.
"Untuk menuju WBK/WBBM bersikap melayani tidak akan pernah terbit kalau tidak bisa komitmen bersama yakni seluruh jajaran Pemprov Sumut. Bapak gubernur sebagai komandan, harapan kami di KPK, ini yang selalu saya sampaikan, komitmen hari dari pimpinan," ucapnya.
"Langkah awal itu komitmen apapun itu dari pucuk pimpinan. Kalau dari pucuk pimpinan tidak ada komitmen, rasa-rasanya sulit kita mewujudkan," sambungnya.
Alexander mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga meminta pencanangan WBK dan WBBM tersebut bukan hanya sekedar "lip service" atau ucapan semata, namun harus diimplementasikan.
"Jangan hanya lip service. Ini PR (pekerjaan rumah) jangka panjang, kalau ibarat lari maraton, ini awal, baru dicanangkan, dari Kemenpan RB dan Kemendagri melakukan evaluasi agar betul-betul Sumut dinyatakan sebagai WBK dan WBBM," katanya.
Ia berharap tahun 2023 Sumut bisa mewujudkan WBK dan WBBM. Nantinya itu bisa menjadi hadiah untuk Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah di periode pertama kepemimpinan mereka.
"Harus gotong royong kita wujudkan 2023. Kalau bisa diwujudkan Sumut WBK dan WBBM, itu luar biasa, hadiah yang bapak ibu berikan, saya yakin beliau punya komitmen kalau tidak tidak akan mungkin dicanangkan," ungkapnya.
Menurut Alexander pencanangan zona integritas bukanlah perkara mudah. Terlebih Sumut telah dicap negatif oleh banyak pihak.
"Mohon maaf ketika dicap oleh temen-temen, di Sumut ada sebutan Ini Medan Bung, Sumut (Semua Urusan Mesti Uang Tunai), disampaikan rasa-rasanya tidak ada risih, seolah-olah beda peraturan di Medan dengan peraturan di daerah lain," katanya.
Kepada aparatur sipil negara (ASN) dia berpesan untuk bekerja tanpa mengharapkan imbalan apapun dari masyarakat, khususnya dalam bidang pelayanan.
"Ketika mengharap sesuatu di luar gaji dan penghasilan pasti jadi gak bener, pasti itu. Jangan sampai, sekarang eranya e-government, semua serba elektronik, serba internet, akibatnya hubungan personal jadi berkurang, rasa-rasanya saya berfikir kita melayani masyarakat, kan enak sebetulnya ketika bertemu, apa yang bisa dibantu ketika masyarakat menyelesaikan persoalannya," tuturnya
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Edy Rahmayadi Mau Undang Malaikat untuk Wujudkan Sumut Bebas Korupsi, KPK: Jangan Cuma Lip Service