Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Setelah harga minyak goreng turun menjadi Rp14.000/liter, kelangkaan minyak goreng justru terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dugaan adanya penimbunan minyak goreng kemudian mencuat, Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Nusa Tenggara Barat bergerak melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga distributor terbesar yang ada di NTB.
Kepala Disdag NTB, Fathurrahman menjelaskan dari sidak yang dilakukan tersebut tidak ditemukan adanya penimbunan yang dilakukan oleh distributor.
“Terpantau memang di distributor memang tidak ada penimbunan di distributor,” kata Fathurrahman saat ditemuid Tribunlombok.com di halaman Kantor Dinas Perdagangan NTB, Jumat (18/2/2022).
Baca juga: Bantah Bohongi Diskoperindag, Distributor Minyak Goreng di Bima Sebut Tidak Ada Suplai Dari Pabrik
Baca juga: Kondisi Stadion Atletik di Kota Bima Tidak Terawat, Atlet Terancam Cedera
Lalu, untuk stok minyak goreng di tiga distributor besar yang ada di NTB juga tengah limit.
Ia menyebutkan jika kelangkaan minyak goreng di NTB saat ini disebabkan logistik dan distribusi minyak goreng dari produsen yang memang belum sampai ke NTB.
Baca juga: Jelang Puncak Bau Nyale, Ini Keseruan Tradisi Adu Ketangkasan Peresean Suku Sasak di Kuta Mandalika
“Jadi karena memang produsen ini kan kita tergantung karena kita di sini tidak ada produsen ya kita berharap dari distributor ada kecepatan untuk melakukan hubungan dengan para produsen,” uajrnya.
Karena tidak adanya produsen minyak goreng di NTB, Disdag saat ini berupaya untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Terkait percepatan pendistribusian agar kelangkaan minyak goreng di NTB dapat teratasi terlebih menjelang ramadan di mana kebutuhan akan bahan pangan ini semakin meningkat.
(*)