Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Puluhan kali mengelilingi Sirkuit Mandalika dari pagi pukul 09.00 WITA hingga 17.00 WITA, bukan perkara mudah bagi pembalap.
Bukan pula perkara gagah-gagahan menunggangi motor balap dalam kecepatan tinggi.
Para pembalap membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi dan fisik yang kuat.
Terlebih, mereka menunggangi motor dengan rata-rata kecepatan di atas 300 kilometer per jam.
Para pembalap pun paham risiko menunggangi kuda besi tersebut. Bila tidak hati-hati mereka bisa terjatuh dan terluka.
Bahkan luka kapalan atau lecet pada telapak tangan pembalap menjadi hal biasa.
Seperti ditunjukkan pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo.
Ditemui TribunLombok.com, sebelum balap di area paddock, Sabtu (13/2/2022), pembalap asal Prancis ini menunjukkan luka pada telapak tangannya.
Dengan wajah tersenyum, Quartararo mengatakan, tangannya lecet karena sepanjang hari harus menarik tuas gas motor.
Itu menunjukkan betapa para pembalap bekerja keras mengatasi setiap lap dengan kecepatan maksimal.
"Kami harus terus bekerja keras," kata juara MotoGP 2021 ini, sembari masuk ke paddock.
Baca juga: Dirut ITDC Sebut Sirkuit Mandalika Sebuah Kebanggan, Ini Alasannya
Baca juga: Mengintip Kesibukan Pembalap MotoGP Sebelum Race, Pemanasan Sejak Subuh hingga Jalani Briefing
Berbeda dengan seri race, pada sesi tes pembalap harus bekerja lebih keras memacu motornya dari pagi sampai sore, hampir non stop.
Dalam sehari tes pramusim, pembalap MotoGP bisa memutari sirkuit hingga 50-70 kali.
Sehingga luka kapalan biasa mereka alami. Tidak hanya saat tes pramusim di Sirkuit Mandalika, tetapi juga di sirkuit lainnya.