Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto dan Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Dampak gempa Lombok dengan Magnitudo 4.6 tidak hanya dirasakan warga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Getaran gempa juga dirasakan hingga wilayah Pulau Bali yang berada di barat Pulau Lombok.
Berdasarkan rilis BMKG Stasiun Geofisika Mataram, dampak gempa berupa guncangan di wilayah Mataram, Lombok Barat IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang seperti jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Kemudian di Denpasar, Badung, Karangasem, Padangbai, Gianyar, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Menurut penuturan Debby warga Desa Sandik, Lombok Barat, dia dan warga lainnya cukup kaget dengan gempa tersebut.
“Kaget mas ya, karena ini baru jam 5 pagi," katanya.
Dari pantauan TribunLombok.com, tidak ada kerusakan akibat gempa tersebut.
Sementara di Lombok Tengah, warga juga keluar rumah saat gempa berlangsung.
Diantaranya Ibu Bastoni yang langsung lari saat gempa terjadi.
"Tadi saat saya tidur langsung terbangun akibat gempa ini," ucapnya dengan wajah ketakutan.
Pantauan Tribunlombok.com di lokasi, gempa ini hanya terjadi satu kali.Tidak ada gempa susulan.
BMKG Stasiun Geofisika Mataram merilis gempa Magnitudo 4.6 terjadi,
Selasa, 25 Januari 2022 pukul 05.14.14 WITA.
Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi ini berkekuatan M=4,6.
Episenter terletak pada koordinat 8,78° LS; 116,14° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 10 km Tenggara Lombok Barat, NTB pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa gempabumi memiliki mekanisme geser (strike-slip).
BMKG memastikan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Dari hasil monitoring BMKG menunjukkan, hingga pukul 05.47 WITA adanya 1 aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
PLH Kepala Stasiun Geofisika Mataram
Eka Sri Sulistianingsih menghimbau masyarakat tetap tenang.
"Tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," imbuhnya.
(*)