TRIBUNLOMBOK.COM - Putri sulung Nia Daniaty, Olivia Nathania kembali berurusan dengan kasus tuduhan penipuan.
Ia dilaporkan bersama sang suami, Fafly N Tilaar alias RAF yang keduanya baru menggelar pernikahan pada 19 Februari 2021 lalu.
Oi diduga menipu 225 orang dengan iming-iming lolos menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Setelah kasus ini heboh, Oi lalu keluar dan memberikan klarifikasi.
Oi mengaku dirinya tak pernah bertemu dengan korban dan menyebut sang guru, Agustine yang mencari peserta sendiri.
Baca juga: Olivia Terseret Kasus Penipuan, Nia Daniaty Bak Lepas Tangan dan Farhat Abbas Sebut Kasus Memalukan
Hal ini disampaikan dalam video yang diunggah di YouTube KH Infotainment, Kamis (30/9/2021).
Pun, putri Nia Daniaty merasa terganggu dengan pemberitaan yang menurutnya tidak benar.
"Tanggapannya ya cukup syok, cukup kaget yang pasti, sama yang pastinya terganggu ya," ujar Olivia.
Lantas Olivia mengungkap status dari sosok yang mengaku sebagai korban sekaligus guru SMA-nya, Agustine.
Ia menjelaskan Agustine dalam kasus ini sebenarnya bukanlah korban seperti yang disampaikan sebelumnya.
Baca juga: Bertemu Lagi Setelah Putus, Ini Alasan Happy Asmara Menangis saat Denny Caknan Bawakan Lagu Widodari
"Ibu Agustine ini sebenarnya bukan korban, melainkan dia yang merekrut orang-orang tersebut," kata Olivia.
"Karena saya tidak pernah bertemu langsung dengan orang-orang yang dia sebutkan begitu."
"Tidak pernah berhadapan langsung dengan 225 orang dan membujuk 16 orang keluarga Agustine," tuturnya.
Susanti menambahkan, kliennya juga dituding melakukan pemalsuan terkait berkas pengangkatan CPNS.
Selain itu, ia menerangkan Olivia tidak pernah membujuk orang-orang yang kini mengaku sebagai korban.
"Sebenarnya Ibu Agustine ini dia yang mempresentasikan kepada keluarga dan 225 orang," terang Susanti.
"Sehingga terbujuk rayulah mereka itu, untuk masuk menjadi calon PNS."
"Dengan iming-iming akan lulus CPNS, padahal Oli tidak pernah menjamin untuk lulus," tambahnya.
Lanjut, Olivia menegaskan selama ini hanya membuka bimbingan belajar (bimbel) untuk tes penerimaan CPNS.
Ia mengatakan, untuk masuk ke bimbel miliknya, para murid akan dipatok dengan tarif Rp 25 juta.
Putri Nia Daniaty ini juga mengakui menerima keuntungan dari situ dan menurutnya masih wajar.
Tak sampai di situ, Olivia juga siap menunjukkan lokasi serta pengajar dari bimbel CPNS tersebut.
Baca juga: Ria Ricis Sebut Teuku Ryan Sesuai dengan Kriteria Calon Menantu yang Diinginkan sang Ayah
"Tetapi perlu saya luruskan di sini, saya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS," jelas Olivia.
"Memang saya terima uang dari situ senilai Rp 25 juta per orang."
"Dengan nilai Rp 25 juta itu, untuk pengajar, sewa tempat, dan lain-lain," imbuhnya.
Sebelumnya, pihak korban telah melaporkan Oi dengan suaminya ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/9/2021).
Kuasa hukum korban, Odie Hodianto mengatakan korban berjumlah 225 orang ditipu Oli dan suaminya sejak 2019 hingga 2020.
"Ini ada 225 orang ditipu dengan jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp9,7 Miliar lebih. Modusnya mengiming-imingi korban untuk diloloskan mengisi kekosongan jabatan di beberapa instansi karena terlapor mengaku memiliki link di BKN," ujar Odie kepada awak media.
Rata-rata korban mengaku terperdaya untuk mengisi posisi jabatan PNS strategis yang dijanjikan Oi dan RAF.
Farhat Abbas Sebut Kasus ini Memalukan
Farhat Abbas akan memberikan bantuan jika pihak Oli mau terbuka atas kasus ini.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di YouTube Cumicumi, Minggu (26/9/2021).
"Saya berdoa semoga masalah cepat terselesaikan," kata Farhat Abbas.
Baca juga: Kondisi Terkini Tukul Arwana yang Alami Stroke, Komunikasi Lewat Mata dan Gerakan Tangan Kaki
"Seandainya mereka terbuka ya mungkin kita akan memberi saran atau apa."
"Tapi 'kan selama ini tidak pernah tahu bisnisnya apa dan dengan siapa berbisnis," tuturnya.
Namun menurutnya, baik Olivia maupun pihak yang mengaku korban sama-sama salah dalam kasus ini.
Pun ia merasa masalah tersebut sangat memalukan karena terkait penyogokan untuk jadi CPNS.
"Kalau judulnya penipuan atau upaya untuk lolos jadi PNS, sebenarnya saling lapor aja," terang Farhat Abbas.
"Justru kita bisa melaporkan orang-orang yang menyogok atau membayar untuk menjadi pegawai negeri."
"Jadi sebenarnya kasus ini sangat memalukan menurut saya," tambahnya.
Lanjut, Farhat Abbas meminta agar Olivia mau menghadapi dugaan penipuan tersebut.
Bahkan ia berharap putri Nia Daniaty mau membongkar nama-nama yang membayar untuk jadi CPNS.
Dikarenakan tindakan dari kedua belah pihak didasari dengan niat tidak baik.
"Saran saya buat Oli hadapi saja, bongkar saja semua siapa yang membayar itu biar sama-sama dihukum aja."
"Biar merasakan orang yang bekerja sama dengan iktikad tidak baik itu juga akan dihukum," jelas Farhat Abbas.
Tak sampai di situ, Farhat Abbas juga berikan peringatan bagi pihak yang mengaku korban.
"Boleh saat ini kalian mengatakan dirugikan, tapi seandainya berhasil lolos dengan cara tidak benar."
"Berarti merugikan negara dan itu merupakan kejahatan tindak pidana korupsi," imbuhnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Putri Nia Daniaty Syok Dituding Lakukan Penipuan, Akui Buka Bimbel CPNS dengan Tarif Rp 25 Juta"