Baca tanpa iklan
TRIBUNLOMBOK.COM - Inilah momen romantis Presiden Soeharto bersama sang istri, bu Tien. Titiek Soeharto kenang kembali pernikahan orangtuanya.
Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengenang hari jadi pernikahan kedua orangtuanya, mendiang Soeharto dan Siti Hartinah (Bu Tien).
Mantan istri Prabowo Subianto itu kembali menceritakan masa-masa kedua orangtuanya masih hidup.
Kedua orangtuanya menikah pada 26 Desember 1947.
Pernikahan ini dikaruniai 6 orang anak.
Titiek sendiri merupakan anak keempat.
Saudara kandungnya di antaranya, Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
Baca juga: Merubah Penampilan setelah Mualaf, Marcella Simon Ucapkan Selamat Natal untuk Junjung Toleransi
Baca juga: Suami Zaskia Gotik Positif Covid-19, Sirajuddin Mahmud Bagikan Kondisi dan Ingatkan Hal Ini
Baca juga: Aura Kasih Sindir Tak Pernah Tanya Kabar Anak, Eryck Amaral Tulis Balasan:Saya Tidak akan Bertengkar
Baca juga: Teddy Tetap Minta Jatah Warisan Lina, Kuasa Hukum Minta Pengacara Rizky Febian Pahami Hukum Waris
Baca juga: Pablo Benua Beri Peringatan akan Gugat Cerai Rey Utami, Sebut Istri Durhaka dan Singgung Selingkuh
Titiek menyebut Soeharto dan Bu Tien berbahagia selama hampir 50 tahun pernikahan.
Bu Tien pergi lebih dahulu pada 1996 bertepatan dengan perayaan Idul Adha kala itu.
Sementara Soeharto meninggal dunia pada 2008.
Titiek juga melampirkan doa untuk kedua orangtuanya yang kini sudah tenang.
Begini kenangan Titiek tentang harmonisme kehidupan pernikahan Soeharto dan Bu Tien:
26 Des 1947 SOEHARTO dan SITI HARTINAH menikah....
Dikaruniai 6 org anak,
Beliau berdua hidup berbahagia sebagai suami istri selama hampir 50 thn...
Kepergian Ibu Tien di pagi Idul Adha thn 1996 yg memisahkan keduanya...
Sekarang Beliau berdua telah berkumpul kembali disisi Penciptanya...
semoga mendapat tempat yg Mulia disisi ALLAH SWT...
Amin...
Alfatihah untuk Bapak dan Ibu tercinta...
Kenang Hobi Soeharto saat Muda
Unggahan putri almarhum Soeharto dan Ibu Tien, Siti Hediati Hariyati atau akrab disapa Mbak Titiek Soeharto, menuai perhatian sejumlah warganet.
Titiek membagikan kenangan lawas saat kedua orangtuanya masih lengkap.
Mengingat kenangan di hari libur bersama keluarga yang kerap berlibur ke pulau.
Titiek juga menceritakan soal hobi almarhum Soeharto ketika berlibur.
Yakni pergi memancing saat Subuh.
Pulangnya, presiden kedua RI tersebut akan membawa ikan-ikan untuk dimasak oleh sang istri, Ibu Tien.
Hal lain yang membuat Titiek Soeharto rindu orangtuanya yakni masakan buatan sang ibu.
Mantan istri Prabowo Subianto ini mengaku kerap membuat sambal istimewa resep dari sang ibu ketika rindu.
Baca juga: 16 Tahun Tsunami Aceh, Beginilah Situasi Pascabencana: Lebaran Idul Adha Penuh Duka
Baca juga: Bukan dengan Cotton Bud, Ternyata Ini Cara Bersihkan Kotoran Telinga yang Benar
Baca juga: Polemik Lahan Ponpes di Bogor: FPI Rela Lepas Lahan yang Diminta PTPN Asalkan Dapat Ganti Rugi Uang
Resep itu ia bagikan secara cuma-cuma kepada warganet melalui unggahan video singkat di Instagram, Minggu (29/11/2020).
Ia juga menyertakan foto-foto keluarga dengan formasi lengkap.
Terlihat Titiek kecil dengan kedua orangtua dan saudara-saudaranya.
Begini unggahan lengkap Titiek Soeharto mengenang masa lalunya:
Resep Sambal Ibu Tien
Hallo Sahabat Warganet..
hari ini aku mau bikin Sambel istimewa resep ibu Tien Soeharto.
Dulu.. biasanya kalau akhir pekan kita liburan ke pulau...
subuh Bapak sudah berangkat mancing ketengah laut..,
siang sebelum dhuhur pulang dgn hasil pancingan yg banyak..
dan Ibu akan menyiapkan sambel istimewanya utk disantap dgn nasi panas dan ikan bakar hasil pancingan
Bapak...
Kenangan indah bagi kami yg tak terlupakan...
Silahkan mencoba sambel istimewa resep Ibuku ini..
Unggahan ini sekaligus membuat warganet mengobati kerinduan dengan sosok almarhum Soeharto dan Ibu
Tien.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul "Titiek Soeharto Kenang Hari Pernikahan Mendiang Orangtua, Pamer Potret Romantis Soeharto dan Bu Tien"