Pria di Lombok Diracun

VIRAL! Warga Montong Ajan Lombok Tengah Diduga Tewas Diracuni Potasium

Peristiwa kematian korban viral setelah diunggah oleh akun @han han Rabbani yang juga merupakan keluarga korban.

|
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
DUGAAN PEMBUNUHAN - ME (20) meninggal dunia setelah diduga diracuni potassium oleh tetangganya sendiri Reman alias Belo di Desa Montong Ajang, Lombok Tengah, Kamis (21/8/2025). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Warga Desa Montong Ajan Lombok Tengah ME (20) tewas setelah diduga diracuni potasium oleh tetangganya pada Kamis (21/8/2025).

Peristiwa kematian korban viral setelah diunggah oleh akun @han han Rabbani yang juga merupakan keluarga korban. Kini unggahan tersebut telah dibagikan 5.60 kali, 247 komentar, dan 209 orang sukai.

Korban dan pelaku merupakan warga Dusun Batun Dace, Desa Montong Ajan, Kecamayan Praya Barat Daya, Lombok Tengah

Kades Montong Ajan, Endudiadi membenarkan terduga pelaku telah diamankan oleh Polsek Praya Barat Daya. Kini pelaku telah dibawa ke Polres Lombok Tengah.

"Benar (pelaku reman sudah ditangkap)," jelas Endudiadi.

Terkait dugaan korban yang diracun oleh pelaku, ia belum bisa berkomentar banyak. Endudiadi saat akan membawa saksi ke Polres Lombok Tengah untuk dilakukan pemeriksaan.

"Malam ini saya temani saksi-saksi ke Polres. Kalau sudah jelas nanti saya hubungi," terang Endudiadi.

Sementara korban telah dimakamkan di Pemakaman Umum Batubangke hari ini. 

Perwakilan keluarga korban, B mengatakan, kronologi kejadian bermula korban dituduh melakukan pencurian handphone (HP) milik terduga pelaku.

Pelaku yang mencurigai korban akhirnya mendatangi rumah salah seorang tokoh agama untuk meminta air yang sudah dibacakan doa.

"Air yang diberikan oleh tuan guru tersebut pelaku gunakan dengan cara dipercikkan ke tempat hilangnya barang milik (terduga) pelaku tersebut yang tepatnya di rumah pelaku. Akan tetapi sekitar 2 hari melakukan ritual tersebut ternyata tidak membuahkan hasil," jelasnya.

Baca juga: Diduga Alami Depresi, IRT di Bima Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sempat Minum Racun

Dikatakannya, karena sudah dua hari tidak membuahkan hasil, terduga pelaku membeli racun potasium kepada seorang pedagang dekat rumahnya dan melakukan aksinya tersebut.

Kemudian Kamis 21 Agustus, sekitar pukul 08.00 WITA, pelaku melakukan aksinya dengan berdalih bahwa air tersebut ia dapat dari salah seorang tuan guru.

"Kemudian meminta korban untuk meminumnya, padahal air yang dia dapat dari tuan guru tersebut sudah habis ia gunakan dua hari yang lalu," jelas B.

Dijelaskannya, dikarenakan korban merasa tidak pernah mencuri HP milik pelaku, korban langsung minum air tersebut yang sudah ia campur dengan racun.

"Setelah air tersebut diminum oleh korban di rumah pelaku, si korban mengalami kejang-kejang dan mengeluarkan busa di mulutnya," ungkapnya.

"Warga yang melihat kejadian tersebut langsung menggotong korban ke rumahnya dan langsung dibawa ke puskesmas terdekat, namun nyawa korban tidak bisa terselamatkan," sambungnya. 

Korban kemudian dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Mataram untuk dilakukan autopsi. Namun setibanya di rumah sakit, keluarga menolak autopsi dengan alasan tidak mau korban dibedah. 

"Pihak rumah sakit tadi mengambil darah dan kencing korban," sebutnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Luk Luk Il Maqnun dan Kapolsek Praya Barat Daya, Iptu Dahmanto saat dikonfirmasi tidak menjawab pertanyaan wartawan. 

Wartawan Tribun Lombok akan terus melakukan konfirmasi untuk mendapatkan keterangan terkait motif hingga kronologis kejadian. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved