30 Link Twibbon HUT RI 17 Agustus 2025 Keren Terbaru dan Gratis Lengkap Ucapan, Bisa Buat Update IG

Cari Twibbon HUT ke-80 RI di Twibbonize dengan kata kunci '17 Agustus 2025' lalu pilih desain, unggah foto, dan unduh hasilnya untuk dibagikan.

Editor: Irsan Yamananda
PNGTree
TWIBBON HUT RI - Twibbon HUT RI 2025. Cari Twibbon HUT ke-80 RI di Twibbonize dengan kata kunci '17 Agustus 2025' lalu pilih desain, unggah foto, dan unduh hasilnya untuk dibagikan. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Peringatan 17 Agustus selalu menjadi momen istimewa bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada tahun 2025, bangsa ini akan merayakan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sebuah tonggak sejarah yang penuh makna.

Untuk menyemarakkan semangat nasionalisme, kamu bisa ikut berpartisipasi secara digital dengan membagikan twibbon bertema kemerdekaan.

Berikut ini tersedia 30 link Twibbon HUT ke-80 RI yang keren, gratis, dan siap pakai untuk memeriahkan lini masa media sosialmu.

  1. Link Twibbon 1
  2. Link Twibbon 2
  3. Link Twibbon 3
  4. Link Twibbon 4
  5. Link Twibbon 5
  6. Link Twibbon 6
  7. Link Twibbon 7
  8. Link Twibbon 8
  9. Link Twibbon 9
  10. Link Twibbon 10
  11. Link Twibbon 11
  12. Link Twibbon 12
  13. Link Twibbon 13
  14. Link Twibbon 14
  15. Link Twibbon 15
  16. Link Twibbon 16
  17. Link Twibbon 17
  18. Link Twibbon 18
  19. Link Twibbon 19
  20. Link Twibbon 20
  21. Link Twibbon 21
  22. Link Twibbon 22
  23. Link Twibbon 23
  24. Link Twibbon 24
  25. Link Twibbon 25
  26. Link Twibbon 26
  27. Link Twibbon 27
  28. Link Twibbon 28
  29. Link Twibbon 29
  30. Link Twibbon 30

Cara Pakai Twibbon di Twibbonize

  1. Buka Situs Twibbonize: Kunjungi https://twibbonize.com melalui browser di HP atau laptop kamu.
  2. Cari Kampanye Twibbon: Di kolom pencarian, ketik kata kunci seperti "Hari Bhakti Adhyaksa 2025" atau nama acara yang ingin kamu dukung.
  3. Pilih Desain Twibbon: Setelah hasil muncul, pilih desain Twibbon yang kamu suka dari daftar kampanye yang tersedia.
  4. Klik “Pilih Foto” atau “Choose a Photo”: Unggah foto terbaikmu yang ingin dipasangkan dengan Twibbon.
  5. Atur Posisi Foto: Sesuaikan posisi dan ukuran fotomu agar pas dengan bingkai Twibbon. Geser dan zoom jika perlu.
  6. Klik “Next” atau “Selanjutnya”: Setelah posisi foto pas, klik tombol lanjutkan.
  7. Download Hasil Twibbon: Setelah Twibbon selesai dipasang, klik tombol “Download” untuk menyimpan hasilnya ke perangkatmu.
  8. Bagikan ke Media Sosial: Upload Twibbon yang sudah jadi ke media sosial seperti Instagram, WhatsApp, X (Twitter), atau Facebook sebagai bentuk dukungan

Sejarah Singkat 17 Agustus 1945

Pada malam 16 Agustus 1945, setelah kembali ke Jakarta dari Rengasdengklok, rombongan Soekarno dan Mohammad Hatta langsung menuju rumah Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto, Kepala Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia. Mereka diantar oleh Laksamana Maeda, seorang perwira Angkatan Laut Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Namun, Yamamoto menolak menemui rombongan tersebut. Ia kemudian memerintahkan Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum Pemerintahan Militer Jepang, untuk menerima kedatangan Soekarno dan Hatta.

Dalam pertemuan itu, Nishimura menyampaikan kabar mengejutkan: pemerintah Jepang di Tokyo tidak mengizinkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Alasannya, Jepang telah menandatangani perjanjian dengan Sekutu yang mengharuskan mereka menjaga status quo di wilayah jajahan, termasuk Indonesia.

Tidak puas dengan penolakan itu, rombongan Soekarno-Hatta kembali ke kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, Jakarta. Di sana, sejumlah tokoh penting hadir, di antaranya Achmad Soebarjo, Sukarni, B.M. Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik.

Menjelang dini hari tanggal 17 Agustus 1945, di ruang makan rumah Maeda, disusunlah naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tiga tokoh utama dalam perumusan teks ini adalah Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebarjo. Soekarno menuliskan naskah secara langsung, sementara Hatta dan Soebarjo menyumbangkan ide secara lisan—kalimat pertama berasal dari Soebarjo, sedangkan kalimat terakhir merupakan gagasan Hatta.

Setelah naskah selesai ditulis, Soekarno meminta persetujuan dari para tokoh yang hadir. Sukarni kemudian mengusulkan agar teks Proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia—usulan ini pun diterima.

Naskah asli kemudian diketik oleh Sayuti Melik, dengan beberapa perbaikan redaksi yang disepakati bersama.

Usai penandatanganan, para tokoh merundingkan lokasi pembacaan Proklamasi. Awalnya, rencana dilakukan di Lapangan Ikada (kini Monas), namun kekhawatiran akan terjadinya bentrokan dengan tentara Jepang membuat mereka mengubah rencana. Akhirnya diputuskan bahwa pembacaan Proklamasi akan dilaksanakan di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta (sekarang Jalan Proklamasi No. 1), pada pukul 10.00 WIB.

Baca juga: 10 Link Twibbon Hari Bhakti Adhyaksa 22 Juli 2025, Gratis dan Siap Pakai!

(TribunLombok/ Irsan Yamananda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved