Dihantam Gelombong, Penumpang KMP Mutiara III Rute Poto Tano-Kayangan Panik hingga Pasang Pelampung
Penumpang KMP Mutiara Alas III rute Pelabuhan Poto Tano Sumnbawa menuju pelabuhan Kayangan Lombok pasang pelampung setelah kapal dihantam gelombang.
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Para penumpang KMP Mutiara Alas III yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Poto Tano Sumnbawa menuju pelabuhan Kayangan Lombok panik dan ketakutan sambil menggunakan baju pelampung setelah kapal diterjang ombak besar.
Dalam video yang berdurasi 31 detik diunggah oleh Herman Ria tersebut, terdengar suara tangisan dari sejumlah penumpang.
General Manager ASDP Cabang Kayangan Erlys membenarkan kejadian tersebut, KMP Mutiara Alas III dihantam ombak besar mengakibatkan penumpang hawatir dan bersiap memakai pelampung. Para awak kapal juga terlihat menenangkan semua penumpangnya.
Diketahui, KMP Mutiara Alas III bongkar muat dari Poto Tano sekitar jam 16:25, kemudian berlayar dari Tano jam 17:00.
Beruntung kapal yang sempat terombang ambing di laut itum berhasil selamat hingga tujuan Pelabuhan Kayangan.
"Sekitar pukul 19.46 wita, diinfokan kapal sudah bersandar di pelabuhan kayangan pada Jumat kemarin," katanya saat dihubungi melalui WhatsApp pada Sabtu (5/7/2025).
Erlys mengatakan, cuaca buruk menyebabkan kapal lama sandar. Biasanya perjalanan dari pelabuhan Poto Tano ke pelabuhan Kayang hanya menghabiskan waktu 1,5 jam hingga 2 jam, namun KMP Mutiara Alas III mengabiskan waktu 3 jam lebih
Pihak ASDP enggan berkomentar lebih jauh terkait cuaca, karena bukan tugasnya untuk kebijakan tersebut.
"Sebenarnya soal-soal begitu kami tidak mengerti, itu urusan Syahbandar, mungkin ada tehnis yang mereka punya dan mereka punya kriteria - kriteria soal kebijakannya," ungkap Erlys.
Baca juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Ajak Baby Moana Main Jetski Tanpa Pelampung, Warganet Geram!
Erlys juga menyinggung soal kapal yang tidak layak beroperasi di pelabuhan Poto Tano - Kayangan, Ia mengatakan bukan kebijakan pihak ASDP soal kapal yang layak atau tidaknya.
"Nah itu urusan Dishub Provinsi kalau soal itu, bukan kami yang ngurus itu juga," terangnya.
Sampai saat ini pihak Syahbandar Pelabuhan Poto Tano belum memberikan keterangan terkait kejadian tersebut.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.