Berita Sumbawa
Hari Kesehatan Kulit Sedunia, Wabup Sumbawa Luncurkan Program Pengendalian Kusta
Wakil Bupati Sumbawa Muhammad Ansori menegaskan bahwa Hari Kesehatan Kulit Sedunia bukan sekadar kegiatan seremonial.
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMB.COM, SUMBAWA - Wakil Bupati Sumbawa Muhammad Ansori, meluncurkan, Program Pengendalian Penyakit Kusta di Kabupaten Sumbawa.
Peringatan ini juga dirangkaikan dengan talk show kesehatan kulit yang menghadirkan narasumber dr. Dedianto Hidajat, Sp.DVE, serta gerakan minum obat bersama sebagai bentuk komitmen menuju Sumbawa Bebas Kusta.
Wakil Bupati Sumbawa Muhammad Ansori menegaskan bahwa Hari Kesehatan Kulit Sedunia bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan momentum penting untuk mengajak seluruh elemen masyarakat memperhatikan aspek kesehatan kulit yang selama ini kerap terabaikan.
Ansori menyebut, angka kasus kusta di Kabupaten Sumbawa tergolong masih tinggi, oleh karena itu, ia mengajak seluruh komponen, baik tenaga kesehatan, kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga keluarga untuk menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan pengendalian.
"Kusta adalah penyakit yang bisa disembuhkan. Tapi pekerjaan rumah kita adalah menghapus stigma dan diskriminasi. Banyak penderita kusta malu memeriksakan diri karena takut dikucilkan. Ini tugas kita bersama," tegasnya pada Rabu (25/6/2025).
Ia mengatakan dalam upaya edukasi, harus dimulai dari rumah, dusun, sekolah, dan tempat ibadah. Promosi hidup bersih, deteksi dini, serta pemeriksaan dini bila ditemukan kelainan kulit harus menjadi kebiasaan masyarakat.
"Komitmen Pemerintah Kabupaten Sumbawa untuk terus memperluas akses layanan kesehatan kulit, termasuk melalui penguatan Puskesmas, pelatihan tenaga kesehatan, serta kampanye publik yang berkelanjutan," pungkas Ansori.
Baca juga: Evakuasi Jenazah Juliana Berlangsung Dramatis, Kabut Tebal Selimuti Puncak Rinjani
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Junaidi menyebut selama periode 2023 hingga 2025, terdapat 187 kasus kusta yang tersebar merata di hampir seluruh kecamatan.
"Dari jumlah tersebut, 56 kasus telah berhasil disembuhkan. Ini menunjukkan bahwa kusta bisa disembuhkan. Namun tantangan utamanya adalah sikap tertutup masyarakat yang malu mengakui kondisi dirinya," jelas Junaidi.
Ia menambahkan, untuk memperkuat penanganan, RSUD Sumbawa telah ditetapkan sebagai rumah sakit pengampu layanan KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi).
"Saat ini pemerintah daerah secara bertahap tengah mendistribusikan peralatan kesehatan guna menunjang pelayanan tersebut," tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.