PTAM Giri Menang Luncurkan Program Desa Besari, Langkah Nyata Jaga Sumber Air

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - PT Air Minum (PTAM) Giri Menang meluncurkan program Desa Besari (Bebas sampah dan polusi air), sebagai langkah nyata menjaga lingkungan di sumber mata air. 

Peluncuran program ini bertepatan dengan hari ulang tahun PTAM Giri menang yang ke 45. Ditandai dengan tabuhan gendang beleq di WTP Narmada, Lombok Barat. 

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemberian beasiswa sebagai salah satu bentuk CSR, serta penanam pohon di lokasi tersebut. 

Direktur Utama PTAM Giri Menang Sudirman mengatakan, program ini merupakan pilot project dalam rangka menjaga kualitas air yang disalurankan kepada masyarakat Mataram dan Lombok Barat. 

Desa pertama lokasi percobaan program ini ialah Desa Peresak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.

Di sana terdapat sumber air baku Intake Rumeneng yang menjadi salah satu sumber mata air dari PTAM Giri Menang ini. 

"Didalam Desa Besari ini ada konservasi alam bagaimana di mata air itu tatap terjaga. Baik di daerah tangkapan maupun di daerah permukaan," kata Sudirman, Sabtu (14/6/2025).

Selain meluncurkan program ini, Sudirman mengatakan secara berkala perusahaan daerah itu selalu melakukan river clean up atau membersihkan sungai, untuk memastikan tidak ada sampah di kawasan yang menjadi sumber mata air. 

"Desa binaan ini kita harapkan bisa mengelola sampah bukan hanya menjadi barang yang bisa dipakai, namun tidak menjadi bakteri yang menganggu kesehatan masyarakat," jelasnya. 

Baca juga: Mandalika Internasional Festival 2025 Bakal Tampil di 2 Venue, Hadirkan Puluhan Atraksi Budaya

Ia mengatakan program ini akan terus dikembangkan, terutama di daerah resapan air dari perusahaan yang memenuhi kebutuhan air masyarakat Mataram dan Lombok Barat ini. 

Sudirman juga mengatakan selain meluncurkan program Desa Besari, PTAM Giri Menang juga akan terus memberikan terbaik kepada masyarakat yang menjadi pelanggan. 

Wakil Bupati Lombok Barat Hj Nurul Adha mengatakan, program ini sejalan dengan visi pemerintahan saat ini sejahtera dari desa. 

"Mudah-mudahan salah satu indikator desa sejahtera bersih, tidak ada polusi air, sekarang banyak sungai kita yang sudah tercemar oleh sampah, mudah-mudahan dengan ini membantu pemerintah sejahtera dari desa," ucap Adha. 

Bentuk dari program ini bisa memberdayakan masyarakat, kemudian memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sampah ini. 

Sehingga ketika program ini berjalan dengan baik, pemerintah berharap persoalan sampah yang sampai saat ini belum juga terselesaikan bisa teratasi. 

"PR paling besar membangun kesadaran masyarakat, mudah-mudahan harapan kita dengan pelan-pelan PTAM terus melakukan edukasi sehingga kalau itu berjalan dengan bagus maka kita bisa menyelesaikan persoalan sampah dari hulu," terangnya. 

(*)