Kronologi Gubernur NTB Iqbal Lerai Perkelahian Warga di Sembalun

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal melerai perkelahian dua pemuda di Pusuk Sembalun, Lombok Timur, Minggu (18/5/2025). 

Kasi Humas Pokres Lombok Timur, Iptu Nikolas Ousman mengatakan saat kejadian, Iqbal sudah diberikan pengawalan Polres Lombok Timur dan Polda NTB saat akan pulang dari acara Rinjani 100 yang diselenggarakan di Sembalun.

“Pak Gub langsung turun dari mobilnya saat melihat ada aksi saling pukul itu,” ucap Nikolas saat dihubungi, Senin (19/5/2025).

Iqbal mencoba melerai dua pemuda yang saling tarik hingga menyebabkan terjadinya keributan.

Baca juga: Aksi Gubernur NTB di Lokasi Wisata, Turun Mobil dan Lerai Perkelahian Dua Pemuda Mabok

Meski demikian, dia menjelaskan, tidak ada aksi saling pukul antara dua pemuda.

Lantaran sebelum situasi memanas, Lalu Iqbal beserta masyarakat di lokasi kejadian sudah bisa mendinginkan suasana.

Dari hasil pemeriksan, diketahui dua pemuda inisial R dan K terbukti mengonsumsi minuman keras.

Kejadian menimbulkan korban inisial V seorang penjual bunga di objek wisata pusuk sembalun mengalami kerugian materil Rp300 ribu.

Adapun kronologis kejadian pada Minggu 18 Mei 2025, korban V yang pada saat sedang berjualan tiba–tiba dikagetkan dengan perkelahian antara R dan V.

“Pada saat terjadi perkelahian saudara terlapor (R) melempar kursi loket dan merusak meja jualan bunga pelapor," jelas Nikolas.

Atas kejadian tersebut pelapor mengalami  kerugian sekitar Rp. 300.000.

“Dua pemuda pembuat onar itu saat ini sudah diamankan pihak kepolisian,” pungkasnya.

Warga Sembalun Bumbung Rosyidin mengapresiasi langkah berani yang diambil Lalu Muhammad Iqbal.

“Ini gambaran pemimpin yang baik, di tengah kesibukan masih peduli terhadap warganya yang sedang bertikai,” katanya.

Ia juga menyayangkan aksi tak terpuji dua warga Sembalun itu.

Menurutnya, hal-hal semacam itu tek seharusnya dilakukan, apalagi hingga menyebabkan kerugian bagi masyarakat lain yang datang berlibur ke Sembalun. 

(*)