Truk Pengangkut Sapi

Puluhan Truk Sapi Tertahan di Pelabuhan Gili Mas, 5 Ekor Mati Akibat Dehidrasi

Akibat minimnya armada kapal yang membawa sapi Pulau Jawa, sekitar 110 truk pengangkut sedang menunggu jadwal keberangkatannya

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
PENGIRIMAN SAPI - Sejumlah peternak mengecek kondisi sapi di dalam truk saat mengantri di Pelabuhan Gili Mas, Sabtu (19/4/2025). Ratusan truk pengangkut sapi menumpuk di Pelabuhan Gili Mas akibat kekurangan armada kapal.  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Puluhan truk pengangkut sapi menumpuk di Pelabuhan Gili Mas, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (19/4/2025). Akibatnya tiga ekor sapi mati karena mengalami dehidrasi dan penurunan imun tubuh.

Ketua Asosiasi Pedagang Sapi Bima Firkan Sangiang mengatakan, antrean tersebut juga terjadi di Pelabuhan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat, bahkan di sana dua ekor sapi juga mati.

"Total kerugian kalau kita berbicara harga sapi di Jakarta mencapai Rp 20 juta sampai Rp 25 juta tergantung bobot, ada ratusan juta mungkin kerugian yang dialami peternak," kata Furkan saat dihubungi TribunLombok.com, Sabtu (19/4/2025).

Dia mengatakan, akibat minimnya armada kapal yang membawa sapi Pulau Jawa, sekitar 110 truk pengangkut sedang menunggu jadwal keberangkatannya.

"Hanya ada satu kapal yang bermuatan 45 ekor, ada juga 17 ekor atau sekitar lima tronton," katanya.

Dia berharap pemerintah melihat persoalan yang hampir setiap tahun terjadi, agar ke depannya para peternak tidak mengalami hal yang serupa dan menimbulkan kerugian materil akibat keterlambatan keberangkatan ini.

Terlebih selama menunggu kapal, para peternak harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air untuk minum sapi-sapi tersebut. Meskipun ada bantuan air dari Polres Lombok Barat namun hal tersebut tidak mencukupi.

Baca juga: Puluhan Truk Sapi Antre di Pelabuhan Poto Tano Jelang Iduladha

Selain permasalahan kapal, Furkan mengungkapkan penyebab antrian di Pelabuhan Gili Mas karena adanya keterlambatan pemberian izin keluar dari Dinas Perizinan dan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

"Kemarin saat beberapa perusahaan ekpedisi mengajukan izin keluar, kepala dinas tidak berani menandatangani karena dia Plt dan sudah kadaluarsa, sudah kita sampaikan ke gubernur dan langsung diangkat yang baru," pungkasnya. 

Terpisah, GM Pelindo Pelabuhan setempat, Kunto Wibisono mengakui ada penumpukan kendaraan truk pengangkut sapi asal pulau Sumbawa.

“Iya benar ada ratusan truk pengankut sapi masih mengantre di Pelabuhan Gili Mas, karena kemampuan armada kapal yang terbatas,” ungkap Wibisono.

Wibisono menjelaskan, ada empat armada yang memenuhi persyaratan untuk mengangkut hewan ternak sapi.

Data terbaru, pada tanggal 18 April 2025 sekitar 20.00 Kapal Mutiara Barat, mengangkut sebanyak 18 unit truk sapi.

Sementara tanggal 19 April 2025, Kapal Mutiara Sentosa 3 mengangkut sebanyak 50 truk sapi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved